Tembus Ekspor Talas Beku (Frozen Taro) ke Jepang, Sulsel Terus Tingkatkan Produksi Talas
Talas Indonesia ternyata disukai oleh warga Jepang. Salah satu varietas talas yang digemari oleh warga Jepang adalah Colocasia esculenta var antiquoru
Editor: Content Writer
Afandi yang turut serta pada saat pendampingan petani talas di Sulsel, mengatakan tanaman ini akan tumbuh bagus pada tanah yang cukup gembur. "Dari hasil pengamatan kami, populasi per Ha mencapai 20.000 pohon dan dapat dipanen setelah umur 4 bulan. Setiap pohon dapat menghasilkan umbi talas paling sedikit 1 Kg artinya provitas talas dapat mencapai 20.000 Kg/ha (20 ton/ha)".
Terkait dengan harga, yang saya tahu untuk umbi talas di Sulsel di tingkat petani berkisar Rp 2.000 - 2500 per Kg, ungkapnya lebih lanjut.
Menurut Afandi, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan Talas Jepang. Setelah melakukan uji coba penanaman di Bali, DIY dan Aceh, perwakilan Buyer Jepang di Indonesia tersebut akhirnya memilih Sulawesi Selatan untuk pengembangan lebih luas.
PERLUASAN USAHA TALAS
Tidak hanya berhenti disitu, bahkan di Sulsel sudah didirikan pabrik pengolah umbi talas menjadi talas beku Frozen Taro/Frozen Sotaimo yang dimiliki oleh PT. Tridanawa Perkasa Indonesia (TPI).
Freddie Maturbongs, perwakilan dari PT TPI menambahkan bagian talas yang tidak bisa diolah menjadi frozen satoimo, oleh PT TPI diolah menjadi taro paste/satoimo pasta dan satoimo flour (tepung talas). PT. Tridanawa Perkasa Indonesia juga memiliki kebun talas inti seluar 100 ha dan akhir Agustus 2019, PT TPI akan mengirimkan 18 ton frozen taro ke Jepang, jelasnya.
Ke depan, tantangan kami adalah bibit yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan rendemen diatas 60% berupa soft teksture. "Kalau sudah seperti itu maka bisa sesuai spek untuk jadi talas beku", pungkas Affandi.(*)