Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemungkinan Demokrat Gabung Koalisi Jokowi-Ma'ruf, Airlangga: Bisa Memperkuat di Parlemen

Airlangga Hartarto menilai rencana partai Demokrat yang akan bergabung dalam koalisi Jokowi-Maruf dapat memperkuat posisi di parlemen.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemungkinan Demokrat Gabung Koalisi Jokowi-Ma'ruf, Airlangga: Bisa Memperkuat di Parlemen
Reynas Abdila
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto 

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih mencoba memetakan arah politik partai dan belum mau memutuskan terlalu cepat.

"Yang artinya saat ini kami belum memutuskan apapun kita masih membaca petanya kami melihat dimana Demokrat yang pas, atau posisi dimana yang pas," kata Dede.

Meski demikian, Dede menuturkan, tidak menutup kemungkinkan sikap politik Demokrat kembali seperti periode Jokowi pertama, yakni tidak berada di oposisi maupun koalisi, meski di tahun 2019 ini Partai Demokrat berada di pihak koalisi.

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi
Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi (Chaerul Umam)

"Partai Demokrat itu selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan diatas segalanya jadi karena itu itulah dari dulu kami menjadi penyeimbang nah apakah kita nanti berbicara berada dimana Demokrat. Kami percaya kalaupun kemarin (2014) juga kami tidak ada di dalam tidak ada di luar juga. Kita berada pada posisi penyeimbang," jelas dia.

Sindir Mega

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyindir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta langsung kepada Presiden terpilih Joko Widodo soal jatah menteri, secara terbuka.

"Dalam 10 tahun itu (era SBY), tidak ada partai koalisi secara terbuka meminta menteri, apalagi saat kongres menyampaikam langsung ke presiden terpilih," ujar Imelda di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Berita Rekomendasi

Imelda juga menyindir beberapa ketua umum partai pendukung Jokowi-Ma'ruf yang kerap melontarkan jatah menteri yang diharapkan pada pemerintahan ke depan secara terbuka, melalui media massa.

"Pada saat pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) di pemerintahan, tidak ada satupun partai politik yang meminta-minta menteri secara terbuka. Itu tidak pernah dilakukan oleh partai koalisi," papar Imelda.

Baca: Kongres V PDIP Resmi Ditutup, Prananda Prabowo Ungkapan Terima Kasih untuk Media Massa

Menurut Imelda, dalam penentuan menteri adalah hak prerogatif presiden terpilih dan saat era SBY dibentuk Sekretariat Gabungan (Setgab) dalam menentukan nama menteri.

"Tapi tetap keputusan diserahkan kepada Presiden terpilih, dibahasa secara tertutup tapi terbuka saat fit and propert test," kata Imelda.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, secara balk-blakan meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar partainya diberi jatah kursi menteri yang paling besar diantara kelompok politik lainnya.

Baca: Pengamat Hukum Soal Kinerja Pansel Capim KPK: Calon dan Pansel Sama-sama Kredibel

Hal itu secara terbuka disampaikan Megawati di dalam pidatonya di pembukaan kongres V PDI Perjuangan (PDIP) di Grand Inna Bali Beach Hotel, Kamis (8/8/2019).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopurtri menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres yang akan berlangsung sampai hari Sabtu 10 Agustus 2019 tersebut selain mengagendakan pidato politik Megawati Soekarnoputri juga penyusunan kepengurusan partai. TRIBUN BALI/RIZAL FANANI
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopurtri menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres yang akan berlangsung sampai hari Sabtu 10 Agustus 2019 tersebut selain mengagendakan pidato politik Megawati Soekarnoputri juga penyusunan kepengurusan partai. TRIBUN BALI/RIZAL FANANI (TRIBUN BALI/RIZAL FANANI)

Acara itu turut dihadiri Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla dan Wapres terpilih periode berikutnya Maruf Amin, dan para ketua umum parpol koalisi plus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas