Menteri Rudiantara Minta TNI Gunakan MO Hadapi Serangan Siber
Rudiantara berharap prajurit TNI disiapkan berada di gugusan terdepan dalam pertahanan teknologi
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi peluncuran karya terbaru dari profesor Rhenald Kasali berjudul #MO, sebuah dunia baru yang membuat banyak orang gagal paham.
"Prof Rhenald sangat produktif. Empat tahun terakhir hasilkan empat buku. Yang terakhir soal #MO, mobilisasi dan orkestrasi," ucap Rudiantara saat acara peluncuran buku #MO, Selasa (13/8/2019) di Rumah Perubahan, Jatiwarna, Kota Bekasi.
Baca: Rhenald Kasali: Selamat Datang di MO, Ini Zamannya Gagal Paham
Menyinggung mobilisasi, Rudiantara mengatakan saat ini seseorang membuat atau membangun apapun tidak seorang diri melainkan melalui gerakan yang melibatkan banyak orang.
"Pola sekarang tidak sendirian seperti tukang bakso. Subuh ke pasar beli sayuran, pagi bikin bakso dan kuah. Lalu sore jualan sendiri, terima uang sendiri, cuci mangkok sendiri," ujar Rudiantara.
"Sekarang eranya beda, memanfaatkan sesuatu tidak sendiri tapi harus melibatkan rakyat. Seperti TNI, saat ini perang di dunia digital. TNI harus MO seperti buku Prof Rhenald Kasali. Cari hacker-hacker, TNI punya kapasitas itu," pinta Rudiantara.
Rudiantara berharap prajurit TNI disiapkan berada di gugusan terdepan dalam pertahanan teknologi.
Merespon hal tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang juga hadir di acara peluncuran buku langsung merespon tersenyum serta tepuk tangan.
Terakir Rudiantara meminta agar buku #MO dibagikan ke pemerintah, kementerian serta lembaga agar negara jangan sampai gagal paham.
"Prof saran saya buku bagikan ke pemerintah, kementerian dan lembaga. Supaya tidak sebentar-bentar kirim surat ke saya minta blokir aplikasi. Jangan sampai negara kita gagal paham. Lihat apa yang bisa kita berikan ke pemerintah," tambah Rudiantara.
Untuk diketahui, Akademisi sekaligus praktisi bisnis Rhenald Kasali, meluncurkan karya terbarunya berjudul #MO, sebuah dunia baru yang membuat banyak orang gagal paham, Selasa (13/8/2019) di Rumah Perubahan, Jatiwarna, Kota Bekasi.
"Selamat datang di era #MO, mobilisasi dan orkestrasi. Inilah era MO, yang membuat banyak teori bisnis jadi usang dan berbagai model bisnis tak lagi relevan," ucap Rhenald Kasali.
"Banyak orang yang kebingungan dan yang pasti era yang membuat banyak orang gagal paham. Termasuk kalangan akademisi yang masih berkutat dengan teori dan asumsi lama. Tidak usah malu gagal paham, ini zamannya gagal paham," kata Rhenald Kasali.
Melalui bukunya, Rhenald Kasali turut memaparkan hasil riset terbaru yang memetakan dengan jelas gejala mobilisasi dan orkestrasi yang belakangan marak dilakukan dengan teknologi digital.
Bahkan industri akan dan tengah dihantui oleh gejala kehilangan the main yang menjadi sumber pendapatannya.
Baca: Menteri Rudiantara Persilakan Polisi Patroli di Grup WhatsApp
Surat kabar adalah korban pertama ketika mereka kehilangan pendapatan dari penjualan koran dan iklan, disusul televisi. Lalu airline tidak dappat hidup dari tiket. Demikian juga industri telekomunikasi tidak dapat hidup dengan hanya mengandalkan pendapatan voice.
"Meskipun gejala mobilisasi dan orkestrasi kian jelas. Masih saja ada yang gagal paham karena ketidaktahuan dan terperangkap oleh paradigma lama. Karenanya kita butuh lensa baru untuk meneropong apa yang sebenarnya terjadi agar tidak terjadi gagal paham," tambah Rhenald Kasali.