Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Mata Kedua Putera, Sosok Mbah Moen Tidak Tergantikan

Keduanya berkesempatan memberikan sambutan dihadapan ratusan undangan yang memenuhi halaman kantor partai berlambang kakbah ini.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Di Mata Kedua Putera, Sosok Mbah Moen Tidak Tergantikan
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Ratusan kader, simpatisan, serta masyarakat menghadiri Tahlil dan Doa Bersama mengenang wafatnya K.Maimoen Zubair (Mbah Moen) dan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia, di halaman kantor DPP PPP, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis malam (15/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua putra almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, Taj Yasin Maimoen dan Majid Kamil menghadiri Tahlil dan Doa Bersama mengenang wafatnya KH.Maimoen Zubair (Mbah Moen) dan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia, di kantor DPP PPP, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis malam (15/8/2019).

Keduanya berkesempatan memberikan sambutan dihadapan ratusan undangan yang memenuhi halaman kantor partai berlambang kaabah ini.

Gus Majid Kamil menuturkan, sosok ayah Maimoen merupakan sosok guru yang berhasil mendidik anak, keluarga dan masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang memberi hormat kepada sang ayah.

Baca: KPK Yakin Dirut Angkasa Pura II Tahu Proyek BHS Bermasalah

Baca: PPP: Parpol Koalisi Jokowi Akan Pertimbangkan Kemungkinan Gerindra Merapat

Baca: Live Streaming Twitch The International 2019 Hari Kedua, Pertandingan Dimulai Pukul 08.00 WIB

Baca: ‎Istana Kawal Proyek PLTA di Singai Kayan Kalimantan Utara

"Abah Maimoen dihormati seluruh dunia," kata dia.

Putera lain Mbah Moen, Taj Yasin mengatakan, meski memiliki ilmu yang sangat luas, Mbah Moen memiliki cita-cita agar membiasakan diri berdakwah untuk lingkungan sendiri terlebi dahulu.

Dirinya mengaku kagum dengan sang ayah yang tetap rendah hati meski memiliki keragaman ilmu.

Berita Rekomendasi

"Samudra keilmuan beliau sangat luas. Putra-putra beliau tidak ada yang seperti beliau keilmuannya. Begitu luas ilmu beliau, beliau hanya memiliki cita-cita berdakwah Amar Maaruf Nahi Mungkar ke dalam dulu baru keluar," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah itu.

Dirinya mengingat, ayahnya terakhir berpesan bahwa negeri dan bangsa harus selalu rukun dan damai agar dapat menjadi contoh negara lain di dunia.

"Belaiau ingin menyatukan palung-palung negeri ini. Semoga ini permulaan besar republika Indonesia yang akan menjadi center negara muslim dunia," kenangnya.

Ketua Majelis Syariah DPP PPP itu meninggal dunia di Makkah saat mengikuti rangkaian haji, pada Selasa (6/8/2019) pada pukul 04.17 waktu setempat.

Wafatnya Mbah Moen banyak masih menyisakan kenangan bagi tokoh, pejabat, maupun masyarakat.

Mbah Moen meninggal pada usia 90 tahun dan dimakamkan di Makkah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas