Jokowi: Untuk Apa Studi Banding ke Luar Negeri, Padahal Informasi yang Dibutuhkan Bisa dari HP
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran eksekutif dan legislatif agar menghemat anggaran dalam hal studi banding ke luar negeri.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran eksekutif dan legislatif agar menghemat anggaran dalam hal studi banding ke luar negeri.
"Saya ingatkan kepada jajaran eksekutif agar lebih efisien. Dan saya kira ini juga relevan untuk bapak ibu anggota dewan," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam sidang tahunan MPR, Jakarta, Jumat (16/9/2019).
"Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri, padahal informasi yang dibutuhkan bisa diperoleh dari smartphone," sambung Jokowi.
"Regulasi yang rumit yang basa-basi yang justru menyibukkan yang meruwetkan masyarakat dan pelaku usaha. Ini harus kita hentikan," papar Jokowi.
Menurut Jokowi, regulasi yang menakut-nakuti harus dibongkar sampai ke akar-akarnya dengan menghapus agar tidak terjadi tumpang tindih satu dengan lainnya.
"Kita juga harus tanggap terhadap tantangan baru yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan," ucapnya.
Baca: Jaksa Agung Bukan dari Parpol, HM Prasetyo: Kenapa Baru Sekarang Dipersoalkan?
Baca: Ini Arti Pepatah Jokowi Kiambang-kiambang yang Bertaut Kembali, Setelah Biduk Pembelah Berlalu
Baca: Dipanggil Sahabat Karib oleh Jokowi, Ini Respons Sandiaga Uno
Mantan Wali Kota Solo itu pun menilai, pemanfaatan teknologi yang merusak keadaban bangsa dan membahayakan persatuan serta kesatuan harus diatur secara terukur.
"Oleh karena itu ukuran kinerja para pembuat peraturan perundang-undangan harus diubah. Bukan diukur dari seberapa banyak UU, PP, Permen atau pun Perda yang dibuat. Tetapi sejauh mana kepentingan rakyat, kepentingan negara dan bangsa bisa dilindungi," papar Jokowi.