Politikus NasDem Dukung Keputusan Jokowi Pindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan
Anggota Dewan Pakar NasDem Teuku Taufiqulhadi mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota negara
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
"Kita tidak ingin bilang setuju atau tidak setuju. Pelajari dulu, karena ini jumlah biaya berapa, dananya dari apa, dan dampak kepada lapangan kerja dan harga-harga bahan pokok seperti apa. Kita khawatir harga properti naik semua di Kalimantan dan biaya hidup menjadi fokus kita ke depan," pungkasnya.
Keputusan berani
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyebut rencana pemindahan ibu kota yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai sebuah kebijakan yang berani.
Pasalnya, rencana itu sudah muncul sejak zaman Presiden Soekarno namun tak kunjung terlaksana hingga sekarang.
Baca: Jokowi Siapkan Anggaran Pendidikan Rp 505,8 T di 2020
“Saya kira itu kebijakan yang penuh keberanian, kita tahu di awal kemerdekaan kita mendengar rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Tengah oleh Bung Karno tapi tak terlaksana. Kali ini Presiden Jokowi menyatakan siap menjalankan rencana pemindahan ibu kita dari Jakarta ke wilayah Kalimantan,” ungkap Surya Paloh di sela pidato kenegaraan Presiden di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019).
Surya Paloh menyebut rencana itu sebagai keputusan berani lantaran menurutnya tantangan untuk mewujudkan hal tersebut sangat berat.
Baca: Jokowi Diminta Segera Ajukan RUU Pemindahan Ibu Kota ke DPR
Surya Paloh menyebut setidaknya ada tiga tantangan yang akan dihadapi.
“Yang pertama tentu rencana tata kota yang mumpuni, anggaran harus mencukupi serta kesiapan warga di wilayah ibu kota yang baru ditunjuk untuk menjadi warga ibu kota baru,” pungkas Surya Paloh.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memastikan ibu kota akan pindah ke Kalimantan.
Jokowi meminta izin kepada DPR, MPR dan DPD terkait rencana tersebut saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Terkait pemindahan ibu kota tersebut, Jokowi mengatakan tidak akan banyak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Alih-alih menggunakan APBN, dia mengajak para pelaku usaha ikut terlibat.
"Dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN. Kita dorong partisipasi swasta, BUMN, maupun skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)," kata Jokowi saat menyampaikan pidato Nota Keuangan 2020.
Jokowi menjelaskan, salah satu alasan pemindahan ibu kota itu untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.