Tokoh Agama Manokwari: Kami Sangat Menyesalkan dan Berharap Kerusuhan Tak Terulang Lagi
Tokoh agama Kabupaten Manokwari Pdt Johanes Mamoribo berharap kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat tidak terulang lagi.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Kita gembira bisa langsung menemui teman-teman semua di Sorong dan Manokwari. Tujuan kami datang ke sini bukan untuk mengawasi atau memata-matai, tapi menyalami saudara kita terutama setelah insiden yang kita sesalkan bersama," tutur Wiranto.
Wiranto mengatakan, sebelum bertolak ke Papua Barat, ia bersama Panglima TNI dan Kapolri telah menemui Presiden Joko Widodo terlebih dahulu.
Baca: Menteri Sofyan Djalil: Sudah Diputuskan, Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
Baca: Legislator Gerindra Merasa Dilangkahi Pemerintah yang Putuskan Ibu Kota Baru di Kaltim
Baca: Program Diskon Khusus di Ajang Pameran Material dan Bahan Bangunan IndoBuildTech Fase ke-2
"Beliau berpesan, pertama sampaikan salam persaudaraan dari kepala negara kepada seluruh kepala daerah dan rakyat Papua dan Papua Barat," kata dia.
Lanjut Wiranto, insiden yang terjadi sebelumnya dan menyebabkan kerusuhan di beberapa daerah di Papua murni ulah oknum tertentu.
"Kita yakin insiden ini dipicu bukan karena kita tak menghormati saudara warga Papua, atau karena kita melecehkan. Pelecehan dan penghinaa disusul aksi demonstrasi yang sampai membakar, itu semua tak ada kesengajaan tapi ada oknum yang tak bisa menahan diri sampai terjadi begitu," kata dia.
"Ini perbuatan oknum yang memang hobinya begitu. Bertahun-tahun kami hadapi orang usil di medsos, karena memang medsos kita sudah terlalu bebas sekali," sambungnya.
Baca: Reaksi Prada DP Ketika Mendengar Dirinya Dituntut Penjara Seumur Hidup
Baca: Program Diskon Khusus di Ajang Pameran Material dan Bahan Bangunan IndoBuildTech Fase ke-2
Menurutnya, modal dalam menghadapi hasutan dan hinaan serta adu domba adalah sabar, berfikir positif, dan saling memafaatkan.
"Saya gembira kejadian penyulut emosi berlangsung cepat dan segera berakhir, karena kesadaran kita semua, bahwa itu tak perlu dilanjutkan," imbuhnya.
Lanjut Wiranto, perusakan fasilitas yang dilakukan di sejumlah daerah sangat disesalkan, karena infrastruktur itu dibangun dari keringat dan uang rakyat.
"Ini dibangun untuk kesejahteraan, butuh lama membangun tapi dirusak bisa satu jam saja. Ini pelajaran bagi kita. Kalau ada emosi karena oknum, kita selesaikan secara musyawarah mufakat, tidak perlu terpancing," harapnya.
"Dengan peristiwa kemarin itu, merupakan pelajaran berharga untuk kita sadari bahwa merawat kebersamaan dan persatuan itu sebuah keniscayaan. Mau tak mau harus dilaksanakan," pungkasnya. (tribun-timur.com)