Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Laode M Syarif Utarakan Perasaannya saat Tak Lolos Tes Profile Assessment Capim KPK: Biasa Saja

“Perasaan saya biasa saja ketika tidak lulus ke 20 besar," ujar Laode M Syarif, dibubuhi emoji senyum

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Laode M Syarif Utarakan Perasaannya saat Tak Lolos Tes Profile Assessment Capim KPK: Biasa Saja
Gita Irawan/Tribunnews.com
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif usai menghadiri penandatanganan MoU enam kementerian di Hotel Sultan, Jakarta Selatan pada Rabu (3/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu nama yang gagal dalam seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah Laode M. Syarif, yang tak lain adalah Wakil Ketua lembaga antirasuah periode 2015-2019.

Selain Laode M Syarif, adapula 19 capim KPK yang tak lolos dalam seleksi tahap profile assessment ini.

Baca: 4 Polisi dan 3 Jaksa Lolos, Pansel Capim KPK: Tak Ada Kuota Tertentu, Kami Pilih yang Terbaik

Baca: KPK Sukses di Era Irjen Ruki dan Bibit, IPW: Kenapa Alergi dengan Capim Polisi?

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menyaksikan petugas menunjukan barang bukti operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap, di Jakarta, Sabtu (29/6/2019). Dalam OTT tersebut KPK menetapkan tiga tersangka yaitu Alvin Suherman sebagai pengacara, Sendy Perico swasta sebagai pihak yang berperkara, dan Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Agus Winoto. KPK juga mengamankan barang bukti 20874 USG, 700 USD, dan Rp 200 juta. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menyaksikan petugas menunjukan barang bukti operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap, di Jakarta, Sabtu (29/6/2019). Dalam OTT tersebut KPK menetapkan tiga tersangka yaitu Alvin Suherman sebagai pengacara, Sendy Perico swasta sebagai pihak yang berperkara, dan Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Agus Winoto. KPK juga mengamankan barang bukti 20874 USG, 700 USD, dan Rp 200 juta. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Merespons hal tersebut, kepada Tribunnews.com, Laode M Syarif mengaku biasa saja saat mengetahui namanya tidak masuk ke 20 besar tahapan seleksi calon pimpinan KPK berikutnya.

“Perasaan saya biasa saja ketika tidak lulus ke 20 besar," ujar Laode M Syarif, dibubuhi emoji senyum, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Laode pun kembali mengingatkan soal pernyataannya di Gedung Lemhanas, Jakarta, pada Jumat (9/8/2019).

Kala itu, Laode hendak mengikuti tes profile assessment.

Berita Rekomendasi

Sebelum mengikuti tes, dia sempat berkata, "Saya tidak pernah percaya diri, kalau dibutuhkan alhamdulillah, kalau tidak dibutuhkan lagi alhamdulillah bisa membantu."

Pernyataan itu lah yang kembali diutarakan Laode kepada pewarta.

"Sebagaimana yang saya kemukakan sebelum-sebelumnya: ‘lulus alhamdulillah, tidak lulus, juga alhamdulillah'," katanya.

Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih mengatakan 20 nama yang tak diloloskan pihaknya sudah berdasarkan sejumlah pertimbangan matang. Salah satunya yaitu penelusuran rekam jejak.

"Pada umumnya profile assessment, profile assessment itu kan ada rekam jejak juga, dan kita juga sudah mulai memasukkan hasil tracking-nya," ujar Yenti di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Trisakti itu tak menjelaskan secara merinci penyebab 20 nama lainnya tersingkir dari seleksi capim KPK.

Menurut Yenti, nama-nama yang lolos saat ini sudah disaring berdasarkan kriteria yang ditentukan pansel.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas