Pemuda Papua Peraih 4 Penghargaan Lomba Menulis Ini Serukan Perdamaian
"Saya sebagai Pemuda yang berasal dari Papua mengajak mahasiswa Papua untuk tetap belajar dan menjaga prestasi kita," katanya
Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemuda asal Papua yang saat ini sedang menempuh Studi S2 di Universitas Pertahanan Negara, Steve Mara, menyesalkan ungkapan rasis yang disampaikan oleh oknum kepada mahasiswa Papua.
Ia menilai, semenjak ungkapan rasisme yang disampaikan oleh oknum tertentu di Surabaya kepada mahasiswa Papua beberapa waktu lalu telah membuat sebuah eskalasi konflik yang akhirnya menimbulkan banyak kerugian tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga negara.
Baca: Internet Masih Diabatasi, ini Tanggapan Kapolda Papua Barat
Steve mengungkapkan, jika ungkapan rasis tersebut ditujukan kepada mahasiswa Papua, maka dirinya yang juga sebagai mahasiswa Papua yang saat ini kuliah di Pulau Jawa merasa tersingung dengan ungkapan tersebut.
Meski begitu, ia lebih memilih ungkapan rasis tersebut digunakannya sebagai hal yang mendorongnya untuk lebih banyak belajar.
Ia teringat dengan bangsa Kulit Hitam di Amerika yang dulu menjadi jajahan bangsa kulit putih, namun saat ini dapat bangkit dan menjadi pemimpin di Amerika, salah satu contohnya adalah Barack Obama.
"Saya sebagai Pemuda yang berasal dari Papua mengajak mahasiswa Papua untuk tetap belajar dan menjaga prestasi kita. Kita Pemuda Papua adalah Pemuda hebat dan diakui di dunia. Jika karena masalah rasis kemudian membuat semangat kita turun maka Papua yang kita sayangi akan dikuasai orang lain," kata Steve, pada Jumat (23/8/2019).
Steve yang sering disapa dengan Dai Mara ini berhasil meraih empat penghargaan lomba menulis dari berbagai event yang diikutinya.
Penghargaan pertama yang di raih olehnya adalah piagam penghargaan dari Dewan Guru Besar Universitas Gajah Mada sebagai pemenang artikel dengan Judul “Nasionalisme dan Etnonasionalisme di Papua, Ideologi Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa”.
Artikel tersebut berhasil menjadi juara kategori ideologi setelah dipresentasikan di Universitas Gajah Mada pada hari sumpah pemuda 2018.
Ia mengatakan, secara garis besar tulisan tersebut menjelaskan tentang letak pertumbuhan nasionalisme kedaerahan di beberapa daerah di Indonesia dan visi etnik yang digunakan kelompok tertentu untuk memandang kelompok lain sehingga menimbulkan pransangka antara In Grup dan Out Grup.
Penghargaan kedua yang diraih olehnya adalah piagam penghargaan lomba menulis Forum Kordinasi Mahasiswa Sains Universitas Gajah Mada dengan Judul “Optimalisasi Generasi Y Dalam Sistem Pertahanan Negara”.
Dalam tulisan tersebut, Steve berhasil menjadi juara 2 dari 900 peserta.
Sedangkan pengharagaan lomba menulis ketiga diraih pemuda ini pada saat mengikuti lomba menulis di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dengan judul tulisan yang dilombakan adalah “ Optimalisasi Wajib Pajak Dalam Memperkuat Sistem Pertahanan Negara”.
Dalam lomba tersebut, pemuda Papua ini kembali mendapatkan juara kedua.
Penghargaan keempat yang diraih oleh Pemuda ini adalah lomba menulis Gema Anti Narkoba 2018 yang diselenggarakan oleh Kesbangpol DKI Jakarta.
Lomba tersebut diikuti oleh 300 peserta dan Steve keluar sebagai juara 2 dalam lomba tersebut.