Baku Tembak dengan TNI-Polri, Pistol Kelompok Bersenjata Papua yang Disita, Hasil Curian Tahun 2012
Aparat juga berhasil menyita 1 pucuk senjata api laras pendek atau pistol jenis revolver.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Aparat keamanan gabungan TNI dan Polri berhasil menembak mati satu orang anggota Kelompok Bersenjata Papua (KBP) saat terjadi baku tembak di Pasar Jibama Jl. J.B Wenas Kampung Hetuma, Distrik Hubikiak Kabupaten Jayawijaya, Jumat 23 Agustus sekitar pukul 11.30 WIT.
Aparat juga berhasil menyita 1 pucuk senjata api laras pendek atau pistol jenis revolver.
Setelah diidentifikasi ternyata pistol itu milik Polisi yang dicuri dari Markas Polsek Aphalapsili Kabupaten Yalimo 5 November 2012 silam.
“Senjata yang ditemukan di samping jasad anggota Kelompok Bersenjata atas nama Yusia Wandik (27), sama persis dengan senjata yang hilang dicuri dari Polsek Aphalapsili, Kabupaten Yalimo beberapa tahun silam,” ujar Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Baca: Lulu Tobing Banjir Ucapan Selamat Usai Unggah Berkebaya Bareng Pengusaha Ini
Namun lebih jelasnya pihak Kepolisian yang lebih mengetahuinya. “Silahkan cross cek ke teman-teman Polisi, pasti mereka punya data lengkap tentang senjata itu,” ujar Dandim.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal saat dikonfirmasi perihal senjata tersebut, membenarkannya.
Baca: Dian Sastro Cerita Blak-blakan tentang Autisme yang Dialami Anak Pertamanya
“Ya betul, pistol jenis revolver yang disita dari anggota Kelompok bersenjata yang tewas saat baku tembak dengan aparat di Pasar Jibama Wamena adalah milik Polsek Aphalapsisi Yalimo,”ujar Kamal saat dihubungi via selulernya Sabtu 24 Agustus.
Baca: Dina Erviana Meninggal Usai Minta Dipeluk Saat Temui Kekasih di Rumahnya untuk Kembalikan Sandal
Kamal menjelaskan, pistol itu benar adalah milik Polisi, setelah dilakukan identifikasi. “Polres Jayawijaya sudah melakukan pengecekan, dan benar pistol iti milik Polisi yang dicuri beberapa tahun silam,”kata Kamal.
Mengenai situasi terakhir Kota Wamena pasca terjadinya baku tembak aparat keamanan gabungan Tni dan Polri, aman dan kondusif. Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal seperti biasanya.
“Wamena aman dan kondusif, tapi aparata tetap waspada dan antisipatif,”ungkap Kamal.
Menurut Kamal, tim gabungan juga masih terus mengejar 4 anggota Kelompok Bersenjata yang berhasil lolos saat terjadi aksi baku tembak Jumat kemarin.
“Masih diburu, mereka sangat berbahaya karena memegang senjata api,”tukasnya.
Sepucuk pistol yang ditemukan itu, ketika hilang beberapa tahun silam, dicuri bersama 4 pucuk lainnya,
Ketika itu Polda Papua menyebut, senjata hilang dicuri oleh sekelompok orang tak dikenal, saat Polsek Aphalipsili minim penjagaan.
Sebelum mencuri senjata api dan amunisi, para pelaku yang diduga sudah memantau situasi Mapolsek Aphalapsili.
Mengetahui ada senjata yang hilang, Polres Jayawijaya sempat mengirim personel ke lokasi untuk olah TKP.
Dicuri di siang bolong
Berdasar catatan Tribunnews, aksi pencurian di Polsek Aphalapsili, Kabupaten Yalimo, pedalaman Papua, mereka lakukan pada 15 November sekitar pukul 12.00 WIT.
Kelompok ini mencuri lima pucuk senjata api milik anggota saat Mapolsek sedang kosong penjagaan oleh anggota.
Kawanan pelaku berhasil membawa kabur 5 senjata api laras panjang dan puluhan amunisi.
Lokasi Polsek Aphalapsili di Kabupaten Yalimo cukup sulit diakses.
Lokasinya yang berada di pedalaman Papua membuat pergerakan polisi melacak pelaku menjadi tidak mudah.
Saat peristiwa pencurian senjata di 2012 ini terjadi, upaya pengejaran terhadap kawanan pelaku oleh Polres Jayawijaya terhadang cuaca buruk.
Pengejaran saat itu oleh polisi harus menggunakan pesawat terbang.
Jenis Moser
Mengutip media lokal di Papua, Polda Papua pernah menyatakan, dua orang yang diduga pelaku pencurian lima senjata api (senpi) laras panjang di Polsek Aphalapsili, Kabupaten Yalimo di November 2012, sempat menyerahkan diri, Sabtu, 17 November 2012.
Mereka mengembalikan empat pucuk senpi yang dicuri. Senjata yang dikembalikan adalah jenis Moser dan 40 butir amunisi
Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya saat itu mengatakan, dua pelaku berinisial EW dan SW, warga Kampung Komokihele, distrik Apalapsilu, Kabupaten Yalimo.