Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di RITECH Hakteknas 2019, BPPT Pamer Inovasi Pangan Pencegah Stunting

Masih tingginya angka penderita stunting di sejumlah daerah di tanah air; membuat pemerintah terus berupaya mencari cara untuk menekan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di RITECH Hakteknas 2019, BPPT Pamer Inovasi Pangan Pencegah Stunting
(Tribun Jabar/Firman Wijaksana)
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Masih tingginya angka penderita stunting atau kurang gizi di sejumlah daerah di tanah air; membuat pemerintah terus berupaya mencari cara untuk menekan angka penderita yang masih berada pada kisaran 30 persen.

Terlebih pemerintah kedepannya akan menghadapi bonus demografi, sehingga persiapan dalam menjaga kualitas generasi penerus bangsa tentunya sangat diperlukan.

Tindakan pencegahan terhadap stunting ini memang harus dilakukan pemerintah sebagai bagian dari upaya memaksimalkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM).

Perlu diketahui, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pembangunan SDM memang menjadi fokus utama selain infrastruktur.

Baca: Usai Kecelakaan, PT KAI DAOP I Jakarta Tutup Perlintasan Sebidang Liar Demi Keselamatan

Baca: Persebaya Surabaya Bisa Mainkan David da Silva Kala Hadapi Bhayangkara FC

Baca: Petinggi Ducati Beberkan Kondisi Dovizioso Usai Tabrakan di MotoGP Inggris 2019

SDM yang unggul tentunya akan mampu mendorong Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi.

Sebagai lembaga yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun berupaya mencari cara untuk mencegah peningkatan angka penderita stunting.

Berita Rekomendasi

Dan akhirnya, lembaga ini pun berhasil melahirkan inovasi pangan yang diberi nama Peptida Unggul Rumput Laut atau biasa disebut 'PURULA'.

Seperti yang disampaikan Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan di sela Pameran RITECH dalam rangkaian Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 yang digelar di Denpasar, Bali, Minggu (25/8/2019).

Ia mengatakan, dalam Hakteknas tersebut BPPT sengaja menampilkan Purula untuk mempromosikan kepada para pengunjung terkait inovasi pangan pencegah stunting.

Purula diketahui mampu membantu meningkatkan asupan zat besi sehingga potensi lahirnya bayi stunting dapat dicegah.

"Ya jadi di teknologi pangan sekarang kita menampilkan Purula ya, makanan untuk mengurangi resiko lahirnya bayi stunting, karena angka stunting di Indonesia relatif masih tinggi yaitu sekitar 30 persen," ujar Soni, dalam acara yang digelar di Lapangan Renon Puputan, Denpasar, Bali, pada Minggu (25/08/2019).

Soni kemudian menjelaskan bahwa inovasi pangan satu ini akan segera dikomersialisasikan.

Sehingga momentum Hakteknas ke-24 menjadi saat yang tepat untuk BPPT memperkenalkan Purula, khususnya bagi mereka yang hadir dalam pameran RITECH.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas