Tapanuli Utara Bakal Jadi Percontohan tentang Nilai-nilai Pancasila di Tanah Air
Nikson beralasan, masyarakat di Tapanuli Utara begitu menjunjung tinggi nilai toleransi, kedamaian serta akrabnya kehidupan masyarakat di tengah
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, TAPANULI UTARA - Kabupaten Tapanuli Utara dicanangkan menjadi miniatur dan percontohan terbumikannya Pancasila di Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan dalam diskusi yang digagas Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bertajuk 'Sosialisasi Gali Mutiara Pancasila dan Tumbuh Kembangkan Semangat Gotong-Royong bersama Umat Lintas Agama' di Kantor Bupati Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Nikson beralasan, masyarakat di Tapanuli Utara begitu menjunjung tinggi nilai toleransi, kedamaian serta akrabnya kehidupan masyarakat di tengah keberagaman.
"Saya punya mimpi, mari kira jadikan Tapanuli Utara miniaturnya Indonesia. Kita jadikan Tapanuli Utara miniaturnya Pancasila," kata Nikson, di lokasi, Selasa (27/8/2019).
Baca: Mahalnya Tiket Lawan Malaysia hingga Soal Pemain Naturalisasi Indonesia
Baca: Andre Bisikan Kalimat Ini Sebelum Ibundanya Meninggal, Sang Ibu Menitikan Air Mata
Baca: Kebanyakan Nonton Video Melahirkan, Kartika Putri Jadi Tegang Jelang Persalinan
Bukan cuma digagas menjadi miniatur terbumikannya Pancasila, tapi Nikson juga menyebut Tapanuli Utara sangat layak dijadikan sasaran studi tentang konsep Pancasila dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Di Tapanuli Utara ini bisa dan cocok belajar studi tentang NKRI," ungkap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Tapanuli Utara Poltak Pakpahan menegaskan bahwa wilayahnya ini masih aman dan jauh dari ancaman polarisasi.
Ia juga menuturkan, bahwa memperdalam kandungan nilai dari butir-butir Pancasila untuk kehidupan berbangsa dan bernegara adalah satu hal yang penting.
"Kenapa sekarang harus kita perdalam lagi, seolah perjalanan bangsa ini terguncang? Supaya kita tidak terombang-ambing, harus tetap kita bumikan Pancasila," tegas dia.
Sementara itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Lia Kian mengatakan Indonesia butuh sikap nasionalisme dari bangsanya sendiri.
Termasuk dari para tokoh alim ulama lintas agama, dan pemuda-pemudi selaku generasi pewaris.
Tujuannya, untuk menemukan kembali mutiara-mutiara yang terkubur di bumi pertiwi, khususnya berkenaan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Negara membutuhkan nasionalisme kita. Kami berharap ada kerjasama dari tokoh-tokoh, dan pemuda, menggali bersama mutiara yang hilang di bumi pertiwi, terutama hal yang berkaitan dengan Pancasila," pungkas Lia Kian.