Terungkap, Ternyata Ini Alasan Pemerintah Coret Bukit Soeharto dari Calon Ibu Kota Baru
Bukit Soeharto menjadi titik pertama yang dijejak Presiden Joko Widodo dan rombongan saat lawatan ke Kalimantan pada Mei 2019.
Editor: Sanusi
Nantinya, pengembangan kawasan ibu kota akan dilakukan secara bertahap. Namun untuk tahap awalnya akan dibangun pusat pemerintahan di atas lahan seluas 3.000 hektar.
"Dalam tempo 1 hingga 1,5 bulan tim sudah selesai," ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat tak khawatir dengan rencana pembangunan kawasan ibu kota ini.
Sebab, pembangunan yang dilakukan tidak akan merusak hutan Kalimantan.
"Kita sadar betul dan pemerintah sangat commited, bahkan kota ini diharapkan akan menjadi kota yang indah sekali karena hutannya lebat, tanahnya luas. Kalau di Jakarta sekarang ini mau bernafas dengan suasana hutan saja enggak ada," tandansya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jual Beli Lahan di Kaltim Bakal Dibekukan Sementara"
Fasilitas ASN
Ribuan aparatur sipil negara (ASN) kementerian dan institusi pusat akan ikut pindah ke ibu kota baru. MenPAN-RB Syafruddin menuturkan semua fasilitas akan disiapkan.
Mantan wakapolri ini menyebut, pembangunan pusat pemerintahan mendatang ini akan memiliki konsep Green and Smart City yang meliputi fasilitas perkantoran, fasilitas pendidikan maupun fasilitas kesehatan.
"Semua ada, justru di sana (ibu kota baru di Kaltim) bisa efisien kalau ASN atau aparatur pindah ke sana," ucap Syafruddin.
Ia pun meminta ribuan PNS yang akan pindah untuk tidak merespon negatif pemindahan ibu kota ini, lantaran pemerintah telah memikirkan bagaimana menekan biaya hidup PNS bila pindah ke Kalimantan Timur.
"Jadi kita jangan berpikir negatif, apa-apa dikit berpikir negatif, coba berpikir positif, paling tidak transportasi itu tidak akan kita pakai, gaji akan utuh, tunjangan akan utuh, anak-anak sekolah tidak perlu diantar pakai mobil atau ojek, atau tanpa mengeluarkan biaya, karena cukup jalan kaki karena ini smart city, semua fasilitas akan ada," ujar Syafruddin.
Baca: Wujudkan Pengembangan UMKM Yang Tangguh dan Mandiri Melalui Penyaluran Dana Program Kemitraan
Baca: Berani, Menteri Susi Beber Apa yang Harusnya Dilakukan Jokowi, Pakai Kalimat Bila Ingin Selamat
Ia menuturkan, banyak keuntungan yang didapat PNS yang akan pindah, seperti fasilitas perumahan dan transportasi dibuat efektif dan efisien, seperti jarak rumah dan tempat kerja berdekatan.
"Kalau tinggal di Jakarta kan ngontrak di Bekasi harus berangkat jam empat subuh dari Bekasi menuju Jakarta,"
"Kemudian transportasi, mungkin saja di sana karena itu smart city dan green city di sana cukup berjalan 500 meter misalnya, seperti kita lihat di kota-kota Canberra, Den Haag, kemudian di Putrajaya yang terdekat," sambung dia.