Seorang Dosen di Makassar Tampar Mahasiswi Saat Mengajar Karena Pegang HP
Sebelum menjatuhkan sanksi, Syukur Saud selaku pejabat tertinggi FBS UNM, memanggil korban dan pelaku untuk melakukan konfirmasi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Seorang dosen pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Abdul Aziz dilaporkan menampar mahasiswa perempuan atau mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas Bahasa dan Sastra ( FBS ), Universitas Negeri Makassar ( UNM ).
Korban bernama Nurfadhillah, angkatan tahun 2019 atau masih berstatus mahasiswa baru atau Maba.
Akibat peristiwa ini, Dekan FBS UNM Syukur Saud menjatuhkan sanksi kepada pelaku atau Abdul Aziz.
"Dinonaktifkan mengajar sampai waktu tidak ditentukan," kata Syukur Saud saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com via sambungan telepon, Jumat (30/8/2019).
Baca: Istri Pria yang Tewas Terbakar Dalam Mobil di Bekasi Yakin Suaminya Tak Bunuh Diri
Baca: 10 Selebriti Adopsi Anak, Ruben Onsu, Venna Melinda hingga Bella Shofie
Sebelum menjatuhkan sanksi, Syukur Saud selaku pejabat tertinggi FBS UNM, memanggil korban dan pelaku untuk melakukan konfirmasi.
"Mereka mengakui perbuatan itu," kata Syukur Saud sekaligus mantan Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNM.
Kronologi
Peristiwa ini bermula saat Abdul Aziz sekaligus dosen mata kuliah fonologi atau ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya sedang mengajar di ruang kelas, Selasa (27/8/2019).
Sebagaimana lazimnya, pada awal mengajar, Abdul Aziz meminta mahasiswa diajarnya untuk menonaktifkan atau tidak menggunakan handphone atau HP selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.
Namun, Nurfadhillah agak telat menonaktifkan HP-nya.
Saat akan menonaktifkan HP-nya, pada saat itu pula korban ditampar.
"Pak Aziz ( Abdul Aziz ) jalan ke belakang, lalu terjadi peristiwa itu ( penamparan )," kata Syukur Saud berdasarkan hasil konfirmasi dari pelaku dan korban.
Korban, Nurfadhillah tak ditampar menggunakan tangan secara langsung, namun menggunakan kertas.
"Kata Pak Aziz, 6 lembar kertas yang diklip," ujar Syukur Saud.