Sebagai Anggota Termuda, Hillary Brigitta Lasut Tidak Sabar Ingin Duduk di Kursi DPR
Hillary Brigitta Lasut, merupakan satu dari 10 nama caleg terpilih termuda DPR RI pada periode 2019-2024.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hillary Brigitta Lasut, merupakan satu dari 10 nama caleg terpilih termuda DPR RI pada periode 2019-2024.
Ia genap berusia 23 tahun saat ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) lolos menjadi anggota DPR RI.
Perempuan kelahiran 22 Mei 1996 itu mengaku sudah tidak sabar duduk menjadi anggota DPR yang pelantikannya dilakukan pada 1 Oktober mendatang.
Menurut Caleg dari Partai NasDem itu, terpilih menjadi anggota DPR dengan usia muda merupakan tanggung jawab besar, khususnya kepada 70 ribu masyarakat Sulawesi Utara yang memilihnya pada Pemilu Legislatif 2019 lalu.
"Saya tahu persis kalau soal ketulusan hati memberi diri buat rakyat, saya yang masih seumur jagung ini boleh diadu dengan yang senior," katanya.
Terpilihnya menjadi anggota DPR menurut Hillary membuktikan bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.
Oleh karena itu ia bertekad tidak akan menyia-nyiakan amanah dari masyarakat tersebut.
"Karena tidak bisa dipungkiri, melihat latar belakang, saya baru berusia 23 tahun, paling muda, saya seorang perempuan dan dari kaum minoritas nasrani, suku minahasa, masih ada darah keturunan tionghoa, dan dibesarkan di daerah terpencil perbatasan ujung Indonesia di Kabupaten Talaud, dan kenyataam ini harusnya jadi tantangan tersendiri buat saya," katanya.
Baca: 1 Wanita Asal Indonesia dan 2 Pria Malaysia Ditangkap atas Kasus Hoaks Bom di Bandara Penang
Baca: Rekomendasi Menteri Perhubungan, Ojek Online Gojek & Grab Terapkan Tarif Baru Mulai 2 September
Hillary mengaku bersyukur terpilih menjadi anggota DPR RI. Cita-citanya menjadi politisi dapat terkabul.
Menurutnya perjuangan untuk meyakinkan masyarakat agar memilihnya menjadi anggota DPR tidaklah mudah.
"Tidak mungkin masyarakat tergerak memilih saya tanpa campur tangan Tuhan. Saya memahami bahwa ini adalah tanggung jawab besar, saya harus mempertanggungjawabkannya di hadapan seluruh rakyat Indonesia, Sulut dan terlebih khusus pada 70 ribu lebih masyarakat Sulut yang memberikan suaranya untuk saya," pungkasnya.