Ibu Kota Pindah, BKPM: Belum Ada Tanda-tanda Investor yang Berminat Investasi di Kaltim
Husen Maulana, mengatakan, sejauh ini belum ada tanda-tanda investor yang berminat lakukan investasi di Kaltim.
Editor: Sanusi
"Ibu Kota baru mandiri pangan, ini kata kuncinya. Mimpi besar kami adalah menyiapkan pangan untuk penduduk di Ibu Kota baru kita siapkan lebih awal karena katakanlah pindah 2024, umur komoditas hortikultura 2 sampai 3 tahun sudah berbuah," kata dia.
Oleh karena itu, Amran menegaskan mimpi besarnya nanti yakni membangun Ibu Kota baru tanpa impor pangan sebab pangan dapat diproduksi masyarakat Kalimantan Timur sendiri.
Menurut Amran, hal ini dapat diwujudkan karena Kementan sejak awal telah menyiapkan 500 juta pohon bibit tanaman perkebunan yang akan menelan anggaran Rp 10 triliun.
Di tahun 2018, bantuan yang bibit hortikultura yang telah diberikan sekitar 30 sampai 50 ribu dan ditingkatkan 100 ribu pohon per tahun.
"Kemudian kami juga sudah kirim sapi terbesar tiga tahun lalu untuk Kalimantan Timur sebanyak 2.000 ekor, terbesar di seluruh Indonesia. Potensi padi sudah kami hitung yang minus tinggal 60 ribu ton. Ini sangat kecil sebab lahan rawa Kalimantan yang dijadikan lahan pertanian sudah selesai, sehingga produksi padi kita surplus dan nantinya ekspor ke negara tetangga," bebernya.
"Tetapi kami ingin seluruh 10 kabupaten di Kalimantan Timur, membuat klaster budidaya pangan. Misal, kabupaten mana yang mensuplai ayam, daging sapi, bawang merah, cabai dan seterusnya sehingga kebutuhan pangan di Ibu Kota negara ini dipenuhi sendiri dari produksi masyarakat setempat," kata dia.
Dengan demikian, kata Amran, kebutuhan beras negara tetangga seperti Malaysia yang butuh sebanyak 1,5 ton dapat dipenuhi dari Indonesia dan ini bisa disuplai dari produksi di Kalimantan.
Sementara produksi padi di Kalimantan Timur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ibu Kota baru.
"Kami tahu Kabupaten Penajam, traktornya telah kami berikan 300 unit. Jadi alsintan terbanyak dan sapi terbanyak kami sudah berikan Kalimantan Timur. Ke depan bantuan kami tambah lagi," tandasnya.
Gubernur Kaltim, Isran Noor mengapresiasi langkah cepat Mentan Amran dalam penyediaan kemandirian pangan di Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara baru.
Karena itu, ia memberikan acungan jempol terhadap kesediaan Mentan Amran guna membahas strategi atau upaya penyediaan pangan nasional.
"Saya dan Pak Mentan Amran dulu satu profesi sebagai penyuluh. Beliau nasibnya bagus menjadi menteri dan mudah-mudahan ke depan semakin bagus. Kami bangga dan bahagia malam ini dihadiri Bapak Menteri guna membahas strategi menyediakan pangan untuk masyarakat Ibu Kota baru negara di Kalimantan Timur," ujarnya.