Profil Roby Arya, Capim KPK yang Dinilai Temperamental dan 3 Kali Gagal Lolos Seleksi Jabatan di KPK
Berikut profil Roby Arya, calon pimpinan (capim) KPK yang dinilai temperamental dan tiga kali gagal lolos seleksi jabatan di KPK.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
Berikut profil Roby Arya, calon pimpinan (capim) KPK yang dinilai temperamental dan tiga kali gagal lolos seleksi jabatan di KPK.
TRIBUNNEWS.COM - Nama Roby Arya Brata masuk ke dalam daftar 10 calon pimpinan (capim) KPK yang lolos seleksi.
Pengumuman ini disampaikan oleh Ketua Pansel Yenti Garnasih, usai menyerahkan 10 nama tersebut kepada Presiden Joko Widodo, Senin (2/9/2019).
Seperti dilansir Kompas.com, Roby Arya dinilai temperamental saat tes wawancara dan uji publik di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Baca: Capim KPK Roby Arya Geram Disebut Punya Sifat Temperamental
Baca: Pansel Cecar Capim KPK Roby Arya soal Ketaatan Pajak
Baca: Jurus Calon Pimpinan KPK Roby Arya Hindari Konflik Cicak Vs Buaya
Roby Arya juga pernah tiga kali gagal lolos seleksi jabatan di KPK.
Lantas, bagaimana Roby Arya sebenarnya?
Berikut fakta-fakta mengenai profil Roby Arya, dirangkum Tribunnews dari Kompas.com :
1. Pernah Meraih INAGARA Award Tingkat Nasional Tahun 2018
Dilansir setkab.go.id, Roby Arya pernah menerima Penghargaan Inovasi Administrasi Negara (INAGARA Award) Tingkat Nasional Tahun 2018.
Penghargaan itu diserahkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto, dalam acara Apresiasi Inovasi dan Forum Replika Inovasi 2018, 30 Oktober 2018 lalu.
Roby menjadi satu di antara 10 nominator penghargaan tersebut.
Sebagai informasi, INAGARA Award adalah penghargaan dan apresiasi tertinggi dari LAN yang diberikan kepada proyek dan gagasan inovasi yang berdampak signifikan terhadap perbaikan kinerja organisasi dan pemerintahan/administrasi negara.
Peserta Lomba INAGARA adalah alumni Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Pola Baru (Pemimpin Perubahan) Tingkat I dan II.
Proyek inovasi yang diusung oleh Asdep Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha, Kedeputian Bidang Perekonomian, bertema tentang Manajemen Kabinet.