Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Mau Tersekat, Perempuan Golkar Tunjukkan Sikap Solid

Dina Hidayana bersama kawan-kawan kader perempuan militan Golkar menunjukkan arti penting kedewasaan berpolitik.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tak Mau Tersekat, Perempuan Golkar Tunjukkan Sikap Solid
Ist/Tribunnews.com
Kader Perempuan Partai Golkar yang berasal dari organisasi perempuan sayap pendukung dari Tri Karya melakukan ziarah ke makam para tokoh dan pendiri Partai Golkar. 

R Dian Hatifa, Kader Senior Pengajian Al Hidayah yang turut serta dalam acara ikut mengingatkan agar para kader politik tak mudah baper atau alergi terhadap perbedaan.

"Konflik dalam politik itu hal yang biasa. Bisa saja hari ini kawan menjadi lawan. Besoknya lawan jadi kawan, yang penting sebagai politisi jangan baperan alias sensi," ujarnya.

Mewakili Peserta Millenial dari Kawasan Timur Indonesia, Waode Rabia yang terpilih sebagai Senator dari Sultra 2019-2024, mengungkapkan, sebagai kader Perempuan muda Golkar ingin belajar dari para kakak-kakak senior.

Meski saat ini Golkar diterpa ujian kembali, kakak-kakak perempuan Beringin yang bersamanya ini tampil menunjukkan kedewasaan berpolitik.

"Karena kita sama-sama perempuan justru tidak enak hati kalau berbeda preferensi terhadap caketum Golkar lalu menjadikan kita ikut bertengkar satu sama lain, termasuk di medsos. Justru momentum kebersamaan ini mencairkan perang dingin yang terjadi di Slipi," ungkap putri Ketua Golkar Sultra, Ridwan Bae ini.

Rabia mengapresiasi cara-cara moderat yang dilakukan senior Srikandi Beringin. Sebagai generasi muda Beringin, Rabia mendorong itikad baik dan ikhtiar Para Perempuan Golkar yang berkumpul melalui berziarah bersama ini perlu diikuti pihak-pihak lain dan layak dilanjutkan di setiap kesempatan dalam kemasan acara yang variatif.

Secara khusus terkait persaingan Caketum Partai Golkar yang semakin memanas menjelang pengumuman Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin dan penetapan Pimpinan Dewan di Senayan ini, Dina Hidayana bersama kawan-kawan kader perempuan militan Golkar menunjukkan arti penting kedewasaan berpolitik.

Berita Rekomendasi

"Preferensi politik boleh saja berbeda, masing-masing berhak atas kemenangan Caketum dan tujuan berpolitiknya. Namun yang terpenting silaturahmi pertemanan tak boleh putus hanya karena perbedaan pandangan atau kepentingan," tandas Dina.

Srikandi Golkar asal Jateng yang juga Pengurus KPPG ini meyakini komunikasi adalah kuncinya, karena tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan jika masing-masing pihak mampu membawa persoalan politik secara rasional bukan emosional, serta mendahulukan kepentingan yang lebih besar, diluar ego pribadi dan keluarga atau golongannya.

Lebih jauh Wasekjen SOKSI ini menegaskan bahwa Perempuan selalu memiliki cara-cara cantik dan elegan dalam mengatasi sebuah konflik, cenderung mengedepankan nirkekerasan dan selalu mencari solusi agar berujung happy ending.

"Seyogianya spirit dan etika pertandingan olahraga perlu menjadi preferensi elit Slipi disaat menghadapi persoalan politik seperti sekarang ini, mengedepankan sportifitas, memiliki aturan main yang disepakati bersama serta dipatuhi oleh para pihak yang bertanding agar menang terhormat" ucap putri Solo ini.

Secara jamak peserta rombongan yang melakoni perjalanan mulai dari TMP Kalibata hingga ke Cisarua, Bogor dengan acara yang bertajuk "Ziarah Kebangsaan, Perempuan Maju Golkar Kuat” ini, memiliki harapan yang sama terhadap masa depan Golkar menjadi lebih baik dan terbaik di saat Indonesia di usia 100 tahun pada 2045. Golkar yang lahir sebagai partai paling senior harus menjadi barometer pengkaderan pemimpin bangsa.

Dengan begitu, para Perempuan Beringin berharap Golkar secara sungguh-sungguh memelihara soliditas, semangat kader dan mengembangkan kompetensi kader untuk bisa berperan diseluruh aspek kehidupan, bukan berkutat pada konflik internal yang berpotensi memecah korsa.

"Semua adalah saudara satu atap Golkar, Perbedaan itu indah. Perbedaan itu justru untuk menyatukan. Perbedaan itu untuk menghargai kekurangan dan kelebihan. Jangan biarkan perbedaan membuat kita bermusuhan dan terpecah. Karena sejatinya perbedaan adalah cara mempercepat kemajuan bangsa dan perkembangan peradaban jika disikapi dengan positif. Kita satu jiwa, satu rasa, satu Golkar. Masa depan Golkar sejatinya ada di tangan kita bersama," urai Dina Hidayana.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas