Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Tersangka dan Dicari Polisi, Veronica Koman Tetap Berkicau di Twitter

Cuitan terakhir Veronica dalam bahasa Inggris berbunyi seputar penangkapan warga Papua Barat karena membagikan selebaran tentang memerangi rasisme.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jadi Tersangka dan Dicari Polisi, Veronica Koman Tetap Berkicau di Twitter
TRIBUNJATIM.COM
Biodata Veronica Koman yang Jadi Tersangka Kasus Hoaks Rusuh Papua. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah ditetapkan jadi tersangka dan kini sedang diburu Polri dengan minta bantuan Interpol, Veronica Koman tetap malakukan cuitan melalui akun twitternya, @VeronicaKoman

Cuitan terakhir tetap berisi soal Papua dimana justru itulah yang membuatnya menjadi tersangka.

Baca: Nyatakan Perang ke Menteri Susi, Murad Ismail ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosoknya

Cuitan terakhir Veronica dalam bahasa Inggris berbunyi seputar penangkapan warga Papua Barat karena membagikan selebaran tentang memerangi rasisme.

Tak sampai satu jam, cuitan Veronica mendapat puluhan like dan ritwit (RT).

Tak lupa juga puluhan komentar baik yang mendukung maupun yang mengkritiknya.

Berikut beberapa tanggapan netizen atas komentar terbaru Veronica di twitter. 

@CfcChriz: Maju Trus kak Vero..

@moguri_ramen: Biarin aja keliatan kok pendidikannya yang jawab2in twit pendukungmu, ham harus ditegakan. Ancaman polisi adalah hal receh yang dihadapi para pejuang keadilan. Jangan padam!

Berita Rekomendasi

@RintoP9: HAM buat aparat kemana?

@danzfikd: ga bs tdr pulak... ngaku aktivis HAM, giliran Aparat TNI AD ditembak KKB, bungkam dia

@SingerRoseL: Kampret pemecahbelah bangsa, shame on you.

@Zidaneabdullah_: dibayar australi atau negara mana sih? kasih tau dongg sebelum ditangkep

@parikesit_88: Siap''Di Jemput InterPoL.. Siap''makan Jeruji Besi Yg Gratisss!!


Isi Twit Veronika Koman

 Hampir seluruh twit Veronica berisi seputar Papua dan Papua Barat.

Dalam beranda akun twitternya Veronica mengatasnamakan  human rights lawyer atau pengacara hak asasi manusia.

Hanya saja twit yang dibagikan Veronica cenderung tentang Papua sebagai korban dan Papua yang ingin merdeka dari Indonesia.

Ia misalnya membagikan twit beberapa foto warga Papua kena panah

Padahal aparat keamanan TNI dan Polri yang jadi korban kelompok bersenjata dan kena panah juga ada.

Baca: Puasa Tasua dan Asyura, Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Baca: Orang Juga Bisa Bersalah di Jepang, Maafkanlah Lansia Kalau ke Restoran Salah Order

Baca: Orang Juga Bisa Bersalah di Jepang, Maafkanlah Lansia Kalau ke Restoran Salah Order

Namun sama sekali tak pernah dibagikan Veronica.

Apalagi soal pembangunan Papua, soal harga BBM yang kini sudah sama dengan Jawa.

Pada saat kerusuhan Papua, akun Veronica sangat aktif. 

Polisi pun menganggap apa yang dibagikannya sebagai provokasi.

Berikut Fakta-fakta tentang Veronika Koman.

1. Dikenal aktif sebarkan provokasi di media sosial

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, Veronica merupakan kuasa hukum Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Unggahan-unggahan Veronika di media sosial diduga memicu kerusuhan di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat.

Luki menjelaskan, dari penelusuran sejumlah bukti-bukti kuat, polisi menetapkan Veronica menjadi tersangka kasus kerusuhan di asrama mahasiswa.

"Dia ini adalah orang sangat aktif yang membuat provokasi di dalam maupun di luar negeri untuk menyebarkan hoaks," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda setempat.

Dilansir dari Antara, Luki menambahkan, polisi telah memeriksa keterangan 6 saksi sebelum menetapkan Veronika menjadi tersangka.

2. Diduga terlibat kerusuhan di sejumlah daerah di Papua

Kapolda menjelaskan saat kejadian di AMP Surabaya, Veronica tidak ada di tempat, tapi aktif menyebarkan hoaks dan provokasi di media sosial Twitter.

"Pada saat kejadian kemarin yang bersangkutan tidak ada di tempat, namun di media sosial Twitternya yang bersangkutan sangat aktif mengajak memprovokasi. Ada seruan mobilisasi aksi monyet turun ke jalan di Jayapura pada 18 Agustus 2019," katanya.

Aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, diwarnai aksi lempar batu, pembakaran dan pengrusakan fasilitas umum, Kamis (29/08).
Aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, diwarnai aksi lempar batu, pembakaran dan pengrusakan fasilitas umum, Kamis (29/08). (Tribunnews)

Selain itu, Polda Jatim, juga menduga peristiwa kerusuhan di beberapa daerah Papua karena keterlibatan langsung dari Veronica Koman melalui postingan provokatifnya di Twitter.

3. Polda Jatim akan gandeng interpol Interpol.

Tim Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur (Jatim) akan berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN), dan kepolisian internasional ( Interpol) untuk mendalami peran Veronica.

"Meski identitasnya WNI, yang bersangkutan banyak aktivitas di luar negeri. Karena itu, kami akan gandeng tim Mabes Polri, Interpol, BIN, dan pihak Imigrasi untuk mendalami peran tersangka," kata Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, Rabu (4/9/2019).

4. Unggahan Veronica di media sosial yang dianggap provokatif

Luki menjelaskan beberapa unggahan dari Veronica yang bernada provokatif, misalnya unggaha pada 18 Agustus 2019, Veronica menuliskan,

"Mobilisasi aksi monyet turun ke jalan untuk besok di Jayapura".

Lalu juga ditemukan unggahan ini, "Moment polisi mulai tembak asrama Papua. Total 23 tembakan dan gas air mata".

Selain itu juga ada unggahan yang mengatakan, "Anak-anak tidak makan selama 24 jam, haus dan terkurung disuruh keluar ke lautan massa".

Lalu "43 mahasiswa Papua ditangkap tanpa alasan yang jelas, 5 terluka, 1 terkena tembakan gas air mata".

5. Jerat Veronica Koman dengan Sejumlah Pasal.

Polisi akan menjerat Veronica Koman dijerat sejumlah pasal.

Pertama Undang-Undang ITE, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 46 tentang Peraturan Hukum Pidana, KUHP Pasal 160, dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Veronica Koman jadi tersangka kasus kerusuhan di Papua dan kini jadi buruan Polri.
Veronica Koman jadi tersangka kasus kerusuhan di Papua dan kini jadi buruan Polri. (@davidlipson)

Dalam rangkaian kasus ini, sebelumnya polisi sudah menahan dan menetapkan tersangka seorang koordinator aksi Tri Susanti, dan seorang pegawai Pemkot yang bertugas di Kecamatan Tegalsari, SA.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Veronica Koman, Tersangka Kerusuhan Asrama Papua, Ini Faktanya", 

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas