Inilah Sederet Pengalaman Dankoopsus TNI Mayjen TNI Rochadi
Kadispenad Brigjen TNI Candra Wijaya Rochadi san sembilan jenderal TNI Angkatan Darat itu sebelumnya telah melaksanakan laporan korps
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Komando Operasi Khusus (Dan Koopssus) TNI, Mayjen TNI Rochadi melaksanakan laporan kenaikan pangkat bersama orang Perwira Tinggi (Pati) TNI AD lainnya, kepada Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabesad Jakarta Pusat pada Rabu (4/9/2019).
Kadispenad Brigjen TNI Candra Wijaya Rochadi dan sembilan jenderal TNI Angkatan Darat itu sebelumnya telah melaksanakan laporan korps kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bersama 15 orang Pati TNI, yang berasal dari TNI AL dan TNI AU di Hanggar Skadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Kamis (29/8/2019).
Candra menjelaskan Rochadi yang banyak meniti karier di Kopassus tersebut sebelum menjabat sebagai Dankoopssus TNI dirinya pernah juga menjabat sebagai salah satu Direktur di Bais TNI, Danpusdikter Pusterad, Irdam III/Slw serta Danrem 044/Gapo.
Baca: Tes Kepribadian: Wajah Berkumis atau Burung? Jawabanmu Ungkap Dirimu Sosok Sensitif atau Supel
Baca: Menko Luhut Sebut Investor Jepang Investasi untuk Bangun Pabrik Baterai Di Morowali
“Beliau lulusan Akmil tahun 1986 dan cukup lama berdinas di Den 81 Kopassus sebelum pindah satuan ke Pussenif,” kata Candra usai menghadiri acara Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati di lingkungan TNI AD, Mabesad, Jakarta Pusat pada Rabu (4/9/2019).
Candra mengatakan, Rochadi yang terlahir di Jakarta itu, memiliki riwayat penugasan yang lengkap, baik dalam maupun luar negeri.
“Dengan spesifikasi kemampuan di bidang operasi, dirinya telah mengikuti berbagai Latihan Bersama (Latma), antara lain di Korea Selatan, Thailand serta Australia, dan juga pada tahun 1997, ia pernah mengikuti pendidikan di Amerika Serikat,” kata Candra.
Dalam acara itu, selain Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dan Kadispenad, juga turut hadir Para Asisten Kasad, Kasahli Kasad serta Ketua Umum dan Pengurus Pusat Persit KCK.
Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Inspektur Upacara meresmikan Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI) di lapangan Satpamwal Denma Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa (30/7/2019).
Dalam amanatnya, Hadi mengatakan pembentukan Koopssus TNI ini didasari pada beberapa aturan hukum terkait tugas pokok TNI, termasuk diantaranya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 yang juga mengatur pelibatan TNI dalam penanggulangan terorisme.
Ia mengatakan, secara tegas undang-undang tersebut mengatur bahwa tugas TNI dalam mengatasi aksi terorisme merupakan bagian dari operasi militer selain perang, yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi TNI yaitu penangkal, penindak dan sebagai pemulih.
Hadi menjelaskan, dinamika ancaman asimetris yang terus berkembang, khususnya terorisme global, menuntut kesiapan TNI untuk dapat mengatasinya dengan dilandasi ketentuan dan aturan hukum yang kuat.
"Oleh karenanya, pada kesempatan ini perlu saya tegaskan bahwa pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme sudah menjadi amanat Undang-undang. Terutama bila dipandang bahwa ancaman tersebut sebagai tindakan yang mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, ataupun keselamatan segenap bangsa Indonesia," tegas Hadi.
Hadi melanjutkan, Koopssus TNI melengkapi jajaran satuan elit yang telah dimiliki TNI.
Ia menjelaskan, sebagai satuan elit, personel Koopssus TNI yang berasal dari pasukan khusus ketiga matra merupakan prajurit-prajurit pilihan.
"Mereka memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun di luar negeri, yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi," kata Hadi.
Ia juga mengatakan, satuan tersebut juga merupakan implementasi dari 11 Program Prioritas yang saya canangkan saat dilantik sebagai Panglima TNI, yaitu pembentukan Pasukan Khusus Tri Matra.
Hadi menjelaskan, 11 Program Prioritas tersebut merupakan program TNI untuk menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks.
Ia menginginkan TNI harus menjadi organisasi yang adaptif dihadapkan pada perkembangan teknologi, serta perkembangan taktik dan teknik peperangan yang tidak lagi linier dan konvensional, namun juga asimetrik dan non konvensional.
"Perlu pula saya tegaskan bahwa dengan dibentuknya Koopsus TNI ini, bukan berarti menihilkan peran pasukan khusus matra masing-masing. Namun justru saya ingin mensinergikan pelaksanaan tugas TNI secara gabungan, sebagaimana doktrin tri matra terpadu “Tri Dharma Eka Karma”," tegas Hadi.
Struktur organisasi dari Koopsus tersebut terdiri dari eselon pimpinan, pembantu pimpinan, eselon pelayanan dan eselon pelaksana.
Komandan Koopssus TNI dijabat oleh Brigjen TNI Rochadi yang sebelumnya menjabat Dir A Bais TNI.
Dalam upacara peresmian tersebut dilaksanakan pengambilan sumpah jabatan, penandatangan Pakta Integritas dan pelantikan jabatan Komandan Koopssus TNI serta penandatanganan Naskah Peresmian Kesatuan oleh Panglima TNI, yang disaksikan Kababinkum TNI Mayjen TNI Joko Purnomo dan Komandan POM TNI Mayjen TNI Dedy Iswanto.
Dalam amanatnya, Hadi juga menyampaikan pesan kepada Komandan Koopsus TNI Brigjen Rochadi.
Ia menegaskan mempercayakan sepenuhnya tanggungjawab dan tugas tersebut kepadanya dan pasukannya.
Hadi pun memerintahkan agar Rochadi segera melaksanakan orientasi tugas dan kesiapsiagaan pasukan.
"Selanjutnya kepada Komandan Koopssus TNI beserta seluruh komandan satuan jajaran dan anggotanya, saya percayakan sepenuhnya tanggung jawab dan tugas yang mulia ini. Jadilah satuan berkemampuan Tri Matra yang handal dan profesional. Segera laksanakan orientasi tugas dan kesiapsiagaan pasukan, karena setiap saat ancaman dapat terjadi dan membutuhkan pengerahan pasukan Koopssus TNI," kata Hadi dalam amanatnya.