Semua Pihak Disarankan Tidak Mengintervensi PB HMI
Anggota MPK PB HMI, Basri Dodo mengatakan oknum KAHMI itu sebaiknya membuka naskah konstitusi HMI.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (MPK PB HMI), menggelar konferensi pers untuk menyikapi pernyataan salah satu oknum Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), yang secara terbuka meminta kepada seluruh Majelis KAHMI Wilayah dan Daerah untuk mengakui kepengurusan PB HMI ilegal diluar kepemimpinan Respiratori Saddam Al Jihad.
Anggota MPK PB HMI, Basri Dodo mengatakan oknum KAHMI itu sebaiknya membuka naskah konstitusi HMI.
"Saya pikir beliau tidak memahami aturan main organisasi ini. Jangan-jangan beliau ingin jadi Ketum Cabang? Namun saya yakin tidak lolos, karena beliau sudah alumni," ujar Basri Dodo di Sekretariat PB HMI, Jakarta Selatan, dalam keterangannya, Jumat (6/9/2019).
Baca: MPK PB HMI Yakin Seluruh Cabang Solid Dukung Saddam Al Jihad di Kongres Palembang
MPK PB HMI ini juga mempertanyakan status oknum tersebut yang ditunjuk sebagai Presidium KAHMI tanpa melalui forum Musyawarah Nasional (Munas) KAHMI di Medan.
"Jadi wajar saja bila situasi HMI semakin keruh begini, karena yang bersangkutan tidak melalui prosedur yang benar," ungkap Basri Dodo.
Basdo sapaan akrabnya, menduga bahwa konflik PB HMI ini ditenggarai oleh intervensi segelintir oknum KAHMI yang terlalu jauh masuk ke dalam dinamika internal PB HMI.
"Kami menyayangkan adanya oknum yang menjadi dalang atas konflik yang terjadi saat ini. Untuk itu, dengan hormat kami meminta agar oknum tersebut segera insaf dan tidak membuat gerakan tambahan yang berpotensi meruntuhkan kebesaran organisasi HMI," paparnya.
Sebagai eks Sekjen PB HMI, Basdo menegaskan bahwa dapur HMI dan KAHMI itu jauh berbeda, tidak ada kaitanya secara struktural.
"PB HMI itu kader aktif di perguruan tinggi dan setingkat lainya, sementara KAHMI adalah eks kader HMI. Namun mengapa oknum KAHMI membuat pernyataan yang penuh dengan resiko perpecahan. Saya berkesimpulan, bahwa oknum KAHMI yang terlibat dalam konflik ini akan ditinggalkan oleh kader dan para alumni yang masih sehat dan waras menjaga institusi PB HMI," tukasnya.