Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TERKINI Pasca-rusuh di Papua, ISIS Rencanakan Pengeboman hingga Kata Benny Wenda soal Veronica Koman

Berikut kabar terkini pasca-kerusuhan di Papua yang telah terjadi pada Senin (19/8/2019) yang lalu dan berlanjut hingga Sabtu (30/8/2019).

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
zoom-in TERKINI Pasca-rusuh di Papua, ISIS Rencanakan Pengeboman hingga Kata Benny Wenda soal Veronica Koman
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Tanah Papua (Imasepa) menggelar aksi damai di depan Gedung Sate, Jalan P Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/8/2019). Aksi tersebut digelar untuk menyikapi isu yang berkembang pascaterjadinya dugaan tindakan rasis di Jawa Timur. 

Berikut kabar terkini pasca-kerusuhan di Papua yang telah terjadi pada Senin (19/8/2019) yang lalu dan berlanjut hingga Sabtu (30/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Simak berikut ini kabar terkini pasca-kerusuhan di Papua yang telah terjadi sejak Senin (19/8/2019) yang lalu.

Terkini, ada sebuah kabar jika kelompok jaringan teroris ISIS di Papua sempat merencanakan aksi pengemboman di Polres Manokwari.

Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo kelompok jaringan teroris ISIS tersebut sebelum melakukan aksinya di Papua, telah dicegah oleh Densus 88 Antiteror.

Baca: Fadli Zon Dukung Pembatasan WNA ke Papua

Baca: Kisah Hendropriono Tumpas Kelompok Klandestin, Kelompok Disebut Menhan di Balik Pemberontak Papua

"Satu yang sudah dilakukan upaya penegakan hukum oleh Densus 88, (kelompok teroris itu) berupaya melakukan pengeboman di Polres Manokwari," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (6/9/2019).

Dedi Prasetyo juga menuturkan aksi pengeboman itu sedianya dilakukan tahun lalu.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019). (Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

"Tahun kemarin (rencana pengeboman), tahun kemarin sudah ditangkap, sebelum dia melakukan aksinya sudah ditangkap," ucap Dedi Prasetyo.

Berita Rekomendasi

Kelompok jaringan teroris ISIS ini ternyata sudah terdeteksi keberadaannya di Papua sejak dua tahun silam.

Baca: UPDATE Polemik di Papua: Komentar Prabowo hingga Dugaan Keterlibatan Simpatisan ISIS

Baca: Kelompok Teroris Jaringan ISIS di Papua Sempat Rencanakan Bom Polres Manokwari

Dedi Prasetyo mengatakan, meski sudah terdeteksi sejak dua tahun lalu, kelompok ISIS baru aktif bergerak dalam setahun terakhir.

"Memang sudah terdeteksi kurang lebih sekitar dua tahun belakangan ini, cuma dia aktifnya kurang lebih satu tahun belakangan ini," ujar Dedi.

Dedi menyebut keberadaan kelompok ISIS terdeteksi di sejumlah wilayah, seperti Jayapura, Wamena, Fakfak, Manokwari, hingga Merauke.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut sejak adanya penangkapan dua terduga teroris di Manokwari pada 2017 lalu, kelompok itu mulai melakukan rekrutmen.

Baca: Kelompok Teroris Jaringan ISIS di Papua Sudah Terdeteksi Sejak Dua Tahun Lalu

Baca: Polri Benarkan Adanya Indikasi Jaringan ISIS di Papua

Selain itu, kata dia, mereka juga berusaha melakukan penguasaan wilayah dan berupaya melakukan aksi amaliyah kepada kepolisian.

"Itu sel-selnya memang dia dalam arti kata masih melakukan rekrutmen, kemudian penguasaan wilayah, dan dia terus akan melakukan amaliyah dengan sasaran anggota kepolisian," ucapnya.

Aktivis Papua Victor Yeimo bersama pengacara Veronica Koman di gedung PBB di Jenewa.
Aktivis Papua Victor Yeimo bersama pengacara Veronica Koman di gedung PBB di Jenewa. (ABC Australia)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas