Hari Ini dalam Sejarah 7 September 2004: Munir Said Thalib Aktivis HAM Indonesia Meninggal
hasil autopsi Munir membuktikan bahwa dalam tubuh Munir ditemukan racun arsenik dalam dosis yang mematikan.
Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: haerahr
TRIBUN/IQBAL FIRDAUS
Istri aktivis Munir Suciwati Munir berpidato di depan massa aksi Kamisan ke 600 di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019). Aksi Kamisan merupakan aksi menyuarakan pendapat dari korban atau keluarga korban pelanggaran HAM di Indonesia. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Aktivis HAM di Indonesia, Munir Said Thalib, meninggal dunia pada 7 September 2004.
Munir meninggal di dalam pesawat Garuda bernomor GA-974 yang ditumpanginya dari Indonesia menuju Belanda.
Pada hari itu, Munir bertolak dari Indonesia menuju Amsterdam dalam rangka menempuh pendidikan master di Universitas Utrecht, Amsterdam.
Jenazah Munir pun dibawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan pada 12 September 2004 di Kota Batu, Malang.
Satu bulan kemudian, tepatnya pada 11 November 2004, pihak keluarga Munir mendapatkan info dari media bahwa hasil autopsi Munir yang dilakukan oleh Institut Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa dalam tubuh Munir ditemukan racun arsenik dalam dosis yang membahayakan.
Berita Rekomendasi