Respons Natalius Pigai Sikapi Wacana Pembangunan Istana Presiden di Papua
Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai angkat bicara mengenai niat Jokowi membangun istana presiden dan pemekaran wilayah di Papua.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
"Kedua pembentukan badan nasional urusan tanah Papua," ucap Abisai dihadapan Jokowi.
Ketiga, terkait penempatan pejabat eselon 1 dan 2 untuk putra-putri asal bumi Cenderawasih di kementerian dan lembaga.
"Keempat, pembangunan asrama nusantara di seluruh kota studi dan menjamin seluruh keamanan mahasiswa Papua," katanya.
Baca: Kata Pakar Psikolog soal Konflik Nikita Mirzani dan Elza Syarief, Soroti Sikap Nyai yang Tak Santun
Kelima, mereka meminta pemerintah untuk menerima usulan revisi undang-undang otonomi khusus dimasukan ke dalam prolegnas 2020.
Keenam, penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) untuk pengangkatan aparatur sipil negara (ASN) dan honorer di Papua.
Ketujuh, Abisai berharap ada percepatan Palapa Ring timur Papua dan kedelapan Presiden agar mengesahkan lembaga adat perempuan serta anak Papua.
"Terakhir, membangun Istana Presiden di Papua, di ibukota provinsi Papua di kota Jayapura. Ini perlu kami sampaikan," tutur Abisai.
Bisik-bisik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons permintaan para tokoh Papua dan Papua Barat untuk membangun Istana Presiden Republik Indonesia di Papua.
Permintaan tersebut disampaikan kepada Presiden saat menerima 61 tokoh Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, (10/9/2019).
Baca: Jokowi akan Tempatkan 1.000 Sarjana Muda Papua di BUMN
Abisai Rollo, salah seorang tokoh masyarakat Papua yang juga Ketua DPRD Kota Jayapura mewakili para tokoh Papua menyampaikan sejumlah usulan kepada Presiden.
Satu di antaranya ialah untuk membangun Istana Presiden di Jayapura.
"Kalau Bapak Presiden dengan kebijakan memindahkan Istana ke Kalimantan, saya juga minta dengan hormat untuk membangun Istana Presiden Republik Indonesia di Papua sehingga Bapak Presiden dalam lima tahun ini (adalah) yang berkantor pertama di Istana Presiden di Papua," ujarnya dalam keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Selasa.
Menanggapi aspirasi dan permintaan para tokoh Papua tersebut, Presiden Jokowi mulanya mengutarakan bahwa pembangunan Istana Presiden di Papua terbentur pada persoalan ketersediaan lahan.