Siapa dan Agenda Apa di Balik Polemik antara KPAI dan Audisi PB Djarum?
Menyikapi hal itu, Ketua Indonesian Child Protection Watch, Erlinda mengharapkan polemik yang mengakibatkan kegaduhan ini segera dihentikan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Apakah benar pada proses Audisi sampai Pelatihan terjadi tindakan EKSPLOITASI mengapa semua elemen diam? Jika memang terjadi eksploitasi," katanya.
Ketujuh, jika benar PB Djarum telah melakukan pelanggaran dan eksploitasi mengapa tidak dilaporkan oleh KPAI tapi menyatakan untuk ditutup atau dihentikan audisi.
Kedelapan, mendukung upaya sektor industri untuk melakukan diversifikasi usaha.
Sampoerna sudah menjual saham rokoknya dan beralih ke usaha lain.
Djarum dan Bentoel pun kita harapkan dalam proses menuju diversifikasi usaha
Kesembilan, masyarakat diberikan pendidikan secara benar terkait Polemik dan perbedaan antara INDUSTRI dan Foundation yang prinsipnya bertolak belakang dan untuk itu logonya pun berbeda, tetapi menyederhanakan masalah dengan tuduhan eksploitasi anak adalah tuduhan yang serius dan berpotensi kriminalisasi.
Kesepuluh, mengapa KPAI melakukan standar ganda pada penerapan regulasi?
Terbentur dengan regulasi yang berlaku tidak hanya rokok. Persoalan khilafah atau ideilogi makin rumit.
Melakukan kaderisasi untuk mengganti ideologi bangsa Itu merupakan tindak pidana yang dilarang negara.
"Di sini KPAI dinilai beda standard penerapan aturan. Tidak pernah ada teguran bagi exploitasi anak dalam mempromosikan ideologi terlarang, di saat masih banyak kasus kekerasan, pelecehan, TPPO dan eksploitasi terhadap anak seperi Anak Jalanan yang masih ditenukan pada pingir jalan, pekerja anak ABK, penambang Anak dan lainnya," katanya.
Kesebelas, fakta terjadinya Anak korban TPPO dijadikan budak Seks seperti di Tanjung Balai Kepulauan Riau akibat mereka mempunyai masalah ekonomi, mempunyai bakat tapi tidak bisa terfasilitasi serta alasan lainnya. Sangat bijaksana jika lembaga KPAI melakukan program skala prioritas
Keduabelas, sangat disayangkan KPAI tidak melakukan Diskusi Publik atau FGD terkait menyatakan PB Djarum melakukan eksploitasi anak pada kegiatan Audisi.
ketigabelas, prestasi Anak Bangsa Indonesia tidak mungkin dicapai tanpa proses pencarian bakat sejak usia dini melalui program pembibitan dan pelatihan dan itu semua berlaku pada semua bidang seperti: Teknologi Digital, Science, ekonomi, Olahraga dan lainnya.
Baca: Kak Seto Dukung KPAI, Sebut PB Djarum Seperti Anak Kecil
Erlinda mengatakan, menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang dan membutuhkan stimulasi serta diberikan wadah untik menyalurkan sekaligus mengembangkan diri termasuk melakukan pembiasaan dalam keseharian