Anies Baswedan: BJ Habibie Sebagai Bapak Demokrasi Pembuka Keran Kebebasan Pers
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sosok BJ Habibie sebagai bapak demokrasi di Indonesia.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut sosok BJ Habibie sebagai bapak demokrasi di Indonesia.
Pasalnya, semasa menjabat sebagai Presiden ke-3 RI, BJ Habibie mendorong pengesahan Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers.
"Kebebasan pers dimulai oleh pak Habibie, sebelumnya kita menyaksikan tidak ada kebebasan itu," ucapnya, Rabu (11/9/2019).
Ia pun menyebut, seluruh insan pers berutang budi kepada pria yang lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan.
"Pak Habibie hadir membuka keran kebebasan pers yang kita rasakan sampai sekarang," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden ke-3, BJ Habibie meninggal dunia, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto.
Ia dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019 lalu. Seluruh biaya perawatan selama disana ditanggung oleh negara.
Untuk menangani kesehatan BJ Habibie, sebanyak 44 dokter Kepresidenan telah disiapkan. Mereka terdiri dari 34 tim panel ahli dan 10 dokter pribadi presiden.
Baca: Hormati BJ Habibie, Rakyat Indonesia Diminta Kibarkan Merah Putih Setengah Tiang 3 Hari