Jokowi Setujui Pembangunan Istana di Papua: Seorang Tokoh Sumbang Lahan, Bappenas Siapkan Anggaran
Jokowi setujui pembangunan Istana di Papua, seorang tokoh sumbangkan tanah 10 hektar hingga Bappenas sebut anggaran bisa disiapkan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah
Jokowi setujui pembangunan Istana di Papua, seorang tokoh sumbangkan tanah 10 hektar hingga Bappenas sebut anggaran bisa disiapkan.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui soal permintaan membangun Istana Kepresidenan di Papua, seorang tokoh akan menyumbangkan tanah seluas 10 hektar hingga Kepala Bappenas sebut anggaran bisa disiapkan.
Pada Selasa (10/9/2019), Jokowi bertemu dengan para tokoh Papua sekaligus Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo di Istana Negara, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 61 tokoh Papua mengajukan sembilan permintaan pada Jokowi.
Satu diantaranya adalah membangun Istana Kepresidenan di Jayapura, Ibu Kota Provinsi Papua.
Baca: Kemensos Salurkan Bantuan Rp 7,3 Miliar Kepada 1.455 Pelaku Usaha dan Korban Kerusuhan di Papua
Baca: Karding Dukung Niat Jokowi Bangun Istana Presiden di Papua
"(Permintaan) yang kesembilan membangun Istana Presiden RI di Papua, di ibu kota provinsi Papua, di Kota Jayapura," ucap Ketua DPRD Jayapura Abisai Rollo, Selasa, mengutip Kompas.com.
Jokowi pun langsung menyetujui permintaan tersebut setelah memastikan ketersediaan tanah.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyetujui soal permintaan pemekaran sejumlah wilayah di Papua.
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi berjanji bisa memenuhi pemekaran di dua atau tiga wilayah dari yang awalnya para tokoh Papua meminta lima wilayah.
"Terkait pemekaran, jangan banyak-banyak dulu. Tadi Bapak menyampaikan tambahan lima."
"Saya iya, tapi mungkin tidak lima dulu. Mungkin kalau enggak dua, tiga," ungkap Jokowi.
Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut fakta mengenai akan dibangunnya Istana Kepresidenan di Jayapura, Papua:
1. Tokoh Papua sumbangkan tanah 10 hektar
Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo akan menyumbangkan lahan pribadinya seluas 10 hektar untuk dibangun Istana Kepresidenan.