Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kivlan Zen Sebut Senpi yang Dibeli Orang Kepercayaannya Hanya Cocok Untuk Menembak Tikus

Dalam dakwaan terungkap, Kivlan Zen menyuruh orang kepercayaannya, Helmi Kurniawan untuk mencarikan senjata api ilegal

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
zoom-in Kivlan Zen Sebut Senpi yang Dibeli Orang Kepercayaannya Hanya Cocok Untuk Menembak Tikus
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen menjalani sidang perdana kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Kivlan Zen ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus makar dan kepemilikan senjata api ilegal. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Majelis hakim memberikan waktu sampai Kamis 26 September 2019.

"Riwayat pengobatan lebih lanjut tolong dilampirkan juga. Silakan diajukan dan dilampirkan penuntut umum," kata Hariono.

Setelah itu, majelis hakim mengakhiri persidangan.

Baca: Gisel Menangis Bahas Gading Marten, Gempi Langsung Lakukan Ini Agar Sang Mama Tertawa

Sementara itu, Kivlan Zen beranjak dari kursi terdakwa.

Dia berjalan sambil dirangkul JPU untuk duduk di kursi roda yang diletakkan di dekat meja penasihat hukum.

Lalu, Kivlan Zen dibawa menuju keluar ruang pengadilan.

Ditemui setelah persidangan, penasihat hukum Kivlan Zen, Tonin Tachta mengungkapkan kondisi kliennya sedang tidak sehat.

Berita Rekomendasi

"Pak Kivlan itu kesehatannya menurun. Itu pasca-penahanan 40 hari. Kalau 20 hari masih sehat, pasca-40 hari setelah dicek ternyata dibawa ke rumah sakit polisi itu ada kelainan dalam sarafnya," kata dia.

Dia mengungkapkan kliennya mengalami komplikasi penyakit.

Baca: Warga Bogor dan Bekasi yang Dikabarkan Hilang Diduga Jadi Korban Kecelakaan Maut Cipularang

"Berikut juga bekas daripada granat nanas yang di kaki kiri itu sudah sekarang berakibat menjadi penyakit. Sinusitis yang berat. Kemarin hari minggu itu tiga kali beliau jatuh, tensinya ekstrem 160, extreme lagi turun bisa 90," ungkapnya.

Sehingga, dia menegaskan, kliennya membutuhkan pengobatan.

Selama mendekam di Markas Pomdam Jaya Guntur, Kivlan Zen belum menjalani pemeriksaan kesehatan secara intensif.

"Jadi memang perlu harus pengobatan yang selama ini tidak diterima dan tidak diberikan, hanya klinik sekelas Komdam, klinik rumah sakit belum," katanya.

Habil Marati disebut sebagai penyokong dana

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas