Jawaban Habibie saat Ditanya Kanselir Jerman Apakah Percaya Tuhan
Tokoh bangsa yang akrab disapa Eyang Habibie itu memang dikenal berteman baik dengan seorang tokoh besar sosial demokrat Jerman, Helmut Schmidt.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso

Dulu, Eyang pernah dituding memiliki kewarganegaraan Jerman.
Hal itu pun akhirnya terbantahkan, karena yang diperoleh pendiri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut adalah anugerah gelar sebagai Warga Kehormatan oleh pemerintah Jerman.
Baca: Rumah Kelahiran BJ Habibie di Parepare Akan Dijadikan Museum
Kiprah Eyang Habibie dalam dunia kedirgantaraan pun dibuktikan pada 1960-an, ia mengembangkan beberapa tipe pesawat Jerman, diantaranya Hansajet HFB 320.
Karirnya juga melesat secara cepat di perusahaan dirgantara MBB, yang akhirnya berubah menjadi raksasa dirgantara Eropa, Airbus.
Melihat kiprah anak bangsa yang begitu hebat di Eropa, Presiden ke-2 RI Soeharto pun memintanya untuk kembali ke tanah air untuk menangani bidang riset dan teknologi.
Eyang Habibie merupakan lulusan Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen Jerman.
Sejak awal September 2019, ia dirawat secara intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan di ruang CICU, Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kondisi Eyang Habibie sebelumnya dikabarkan membaik dalam perawatan intensif di rumah sakit itu, namun kembali mengalami penurunan kondisi.
Ia pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 83 tahun.
Selamat jalan Eyang Habibie.