Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Habibie di Penghujung Kekuasaan Soeharto (3-Habis): Tak Pernah Bisa Lagi Bertemu Sang Presiden

"Sangat saya sayangkan bahwa Pak Harto ketika itu tidak berkenan berbicara dengan saya," kata Habibie

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kisah Habibie di Penghujung Kekuasaan Soeharto (3-Habis): Tak Pernah Bisa Lagi Bertemu Sang Presiden
ISTIMEWA
Presiden BJ Habibie semasa hidup 

"Saya merasakan diperlakukan tidak wajar dan menahan diri untuk tetap sabar dan tenang. Saya membaca beberapa ayat Alquran yang saya hafal," katanya.

Setelah beberapa waktu berlalu, Ketua dan anggota Mahkamah Agung keluar dari Ruang Jepara, ADC dan Protokol mempersilakan pimpinan DPR/MPR memasuki ruang itu.

"Perasaan saya makin penuh dengan kekecewaan, ketidakadilan, dan penghinaan, sehingga kemudian saya memberanikan diri untuk berdiri dan melangkah ke Ruang Jepara ingin bertemu langsung dengan Presiden Soeharto," ujar Habibie.

Namun, baru saja Habibie berada di depan pintu Ruang Jepara, tiba-tiba pintu terbuka dan protokol mengumumkan Presiden Republik Indonesia memasuki ruang upacara.

"Saya tercengang melihat Pak Harto, melewati saya terus melangkah ke ruang upacara dan 'melecehkan' keberadaan saya di depan semua yang hadir," tulis Habibie.

Dalam acara itu Habibie untuk pertama kalinya saya mendengar alasan Soeharto mengundurkan diri.

Baca: Kenang Masa Lalu, Mantan Ajudan Tidur di Kolong Tempat Tidur BJ Habibie dengan Senjata Lengkap

Setelah Habibie mengucapkan supah sebagai Presiden RI, Soeharto meninggalkan Istana Merdeka.

Berita Rekomendasi

"Tanpa senyum maupun sepatah kata, ia meninggalkan ruang upacara," katanya. (tribunnetwork/feb)

Kisah Habibie pada seri sebelumnya ...

Berdebat keras soal menteri Kabinet Reformasi

BJ Habibie Bapak Perintis Teknologi di Indonesia, Ternyata Juga Pendiri PT INKA, Ini Perjuangannya
BJ Habibie Bapak Perintis Teknologi di Indonesia, Ternyata Juga Pendiri PT INKA, Ini Perjuangannya (Istimewa/ TribunJatim.com)

Untuk membahas susunan Kabinet Reformasi, Habibie berangkat ke rumah pribadi Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta, 20 Mei 1998.

Sampai di rumah pribadi Soeharto sekira pukul 19.30, namun saat itu sang presiden sedang menerima mantan Wakil Presiden Sudharmono.

Baca: Kisah Habibie di Penghujung Kekuasaan Soeharto (1) Terima Telepon Mengejutkan dari Menko Ginandjar

Saat menunggu, Habibie ditemani Siti Hediyati, putri Soeharto yang kala itu masih berstatus istri Letjen TNI Prabowo Subianto, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Dalam pertemuan, Soeharto membuka sehelai kertas besar yang berisi nama-nama anggota Kabinet Reformasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas