Makna Filosofi Eyang Habibie ''Bermula di Akhir dan Berakhir di Awal''
Banyak tokoh bangsa yang mendoakan sosok yang dikenal santun dan ramah kepada setiap orang itu
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirawat intensif di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat sejak 1 September 2019, Presiden ke-3 RI BJ Habibie atau akrab disapa Eyang Habibie akhirnya berpulang untuk selama-lamanya.
Bapak Teknologi itu meninggal dunia di usia 83 tahun.
Kiprah Habibie sebagai seorang Presiden memang tidak lama, namun ia memiliki rekam jejak yang panjang dalam menorehkan prestasi khusus di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk negara ini.
Banyak tokoh bangsa yang mendoakan sosok yang dikenal santun dan ramah kepada setiap orang itu.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun turut merasa kehilangan karena Eyang Habibie merupakan pendiri lembaga yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi tersebut.
Seperti yang disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza yang mengagumi sosok suami dari almarhumah Hasri Ainun Habibie itu.
Menurutnya, melalui tangan Eyang Habibie, banyak lahir Sumber Daya Manusia bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
Eyang Habibie membantu para generasi penerus bangsa dalam menggapai impian mereka dan berkontribusi untuk tanah air, melalui pemberian beasiswa.
"Prof Habibie memberi kesempatan besar kepada kami, memberi ribuan beasiswa hingga kami dapat menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek, yang menguasai Iptek," ujar Hammam, melalui pesan singkatnya, Rabu (11/9/2019) malam.
Melalui bantuan beasiswa dari Eyang Habibie pun diharapkan mampu melahirkan SDM Iptek yang unggul dan melakukan transformasi pada dunia industri.
Seperti filosofi Eyang Habibie yakni 'Bermula di Akhir dan Berakhir di Awal'.
"Agar dapat berkarya, melakukan transformasi industri, dengan filosofi bermula di akhir dan berakhir di awal," jelas Hammam.
Hammam kemudian mengenang jasa Eyang Habibie yang telah mendirikan BPPT hingga usia lembaga tersebut mencapai 41 tahun.
"Prof Habibie merupakan pendiri BPPT, lembaga yang menghasilkan inovasi untuk Indonesia agar menjadi negara industri maju," kata Hammam.
Baca: Melayat ke Rumah Duka, Prabowo Kenang Pertemuan Terakhir dengan BJ Habibie
Filosofi Eyang Habibie pun akan ia kenang untuk mengingat cita-cita besar yang selama ini terus digaungkan yakni melakukan transformasi industri tanah air.
Tidak hanya itu, filosofi Eyang Habibie akan terus menjadi semangat bagi BPPT dalam mewujudkan Iptek sebagai penghela pembangunan nasional.
"Filosofi dan cita Pak Habibie akan menjadi semangat bagi kami di BPPT untuk melakukan lompatan teknologi, mempercepat penguasaan dan pemanfaatan teknologi yang dibutuhkan masyarakat dan industri nasional," tegas Hammam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.