Irjen Firli Ketua KPK Terkaya, Ruki Termiskin, Ini Kekayaan Ketua KPK dari Masa ke Masa
Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Firli Bahuri tercatat sebagai orang terkaya di antara 5 pimpinan KPK periode 2019-2023.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Firli Bahuri tercatat sebagai orang terkaya di antara 5 pimpinan KPK periode 2019-2023.
Harta kekayaan Kapolda Sumsel itu sebesar Rp 18,2 miliar per 29 Maret 2019.
Irjen Firli Bahuri ternyata bukan hanya terkaya di antara lima nama pimpinan KPK terpilih periode 2019-2013.
Jenderal bintang dua Polri ini juga memecahkan rekor kekayaan ketua KPK periode-periode sebelumnya.
Taufiequrachman Ruki (2003-2007)
Taufiequrachman Ruki resmi menjabat pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi setelah membacakan sumpah jabatan di hadapan Presiden Joko Widodo, Jumat (20/2/2015).
Ruki merupakan ketua pertama KPK pada periode 2003-2007.
Sebagai penyelenggara negara, Ruki tentunya telah menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) kepada KPK.
Ia terakhir kali menyerahkan LHKPN pada 20 Januari 2010 saat menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan.
Berdasarkan LHKPN yang diakses melalui situs acch.kpk.go.id, total kekayaan yang dilaporkan Ruki saat itu senilai Rp 960.143.863.
Kekayaan tersebut terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Tangerang senilai Rp 226.530.000.
Selain itu, nilai harta bergerak berupa alat transportasi yang dilaporkannya ialah Rp 595 juta yang terdiri dari mobil Toyota New Camry dan Toyota Vios.
Sementara itu, giro dan setara kas lainnya ialah senilai Rp 138.613.863.
Selama menjadi penyelenggara negara, Ruki telah empat kali menyerahkan LHKPN. Ia pertama kali melaporkan kekayaannya pada 18 April 2001 saat menjadi anggota DPR RI.
Ketika itu, harta kekayaan yang dilaporkannya ialah Rp 836.846.407.
Kekayaannya terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 264.130.000, harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp 373 juta, serta giro dan setara kas lainnya senilai Rp 199.716.407.
Pada 2 Oktober 2006, ia memperbarui LHKPN saat menjabat sebagai Ketua KPK.
Total kekayaan yang dilaporkannya ialah Rp 908.327.732.
Harta tersebut terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 226.530.000, harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp 533 juta, serta giro dan setara kas lainnya senilai Rp 128.797.732.
Setelah itu, saat menjadi Komisaris Utama PT Krakatau Steel (Persero), Ruki kembali memperbarui LHKPN pada 5 Juni 2008.
Saat itu, total kekayaannya ialah Rp 956.953.145.
Dalam laporan tersebut, tertera bahwa nilai harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 226.530.000.
Sementara itu, harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp 595 juta serta giro dan setara kas senilai Rp 135.423.145 dan 10 ribu dollar AS.
Antasari Azhar (2007-2009)
Antasari Azhar menjabat ketua KPK periode 2007-2009.
Total kekayaannya Rp 3,341 miliar.
Namun Antasari Azhar hanya dua tahun menjabat Ketua KPK.
Ia diberhentikan secara tetap dari jabatannya pada tanggal 11 Oktober 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, setelah diberhentikan sementara pada tanggal 6 Mei 2009.
Pada 11 Februari 2010 Antasari divonis hukuman penjara 18 tahun karena terbukti bersalah turut serta melakukan pembujukan untuk membunuh Nasrudin Zulkarnaen.
Namun kasus ini menjadi kontroversi karena masyarakat Indonesia meyakini adanya kriminalisasi KPK, di mana Antasari sangat gigih berjuang untuk membersihkan Indonesia dari praktik KKN melalui KPK.
Tumpak Hatorangan Panggabean (2009-2010)
Mantan Wakil Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean hartanya tercatat per 18 Maret 2008 sebesar Rp 1.791.079.190, naik dari laporan sebelumnya per 15 Desember 2003 sebesar Rp 967.172.000.
Aset Tumpak itu tak ada yang bertambah.
Rumahnya hanya berukuran 9x15 meter persegi tetap sama, dan hanya NJOP yang naik.
Menurut Tumpak, kendaraannya tetap sama.
Hanya nilainya turun karena penyusutan.
Dia menambahkan, kenaikan harta Rp 823.907.190 adalah dari sisi tabungan. '
'Kurang lebih Rp 700 juta. Tabungan ini semua dari KPK, dengan gaji dan tunjangan hari tua,'' ujarnya.
Seperti diketahui, pada Januari 2010, kekayaan Tumpak tercatat sebanyak Rp 2,6 miliar.
Kekayaan Komisaris PT Pos Indonesia itu terdiri dari rumah senilai Rp 370 juta, satu unit mobil Honda CRV seharga Rp 250 juta dan tabungan sebanyak Rp 1,825 miliar.
Abraham Samad (2011-2015)
Abraham Samad menjadi pimpinan KPK periode 2011-2015.
Berdasarkan data LHKPN yang dirilis KPK dalam jumpa pers di auditorium KPK, Jakarta Kamis (7/6/2012), Ketua KPK Abraham Samad memiliki harta paling sedikit dibanding empat rekannya sesama pimpinan KPK periode 2011-2015.
Mantan aktivis antikorupsi ini memiliki kekayaan sebanyak Rp 2,322 miliar. Dia tidak memiliki kekayaan dalam bentuk mata uang asing.
Sedangkan Bambang Widjojanto memiliki harta kekayaan tertinggi.
Harta kekayaan Bambang mencapai Rp 4,808 miliar dan USD 50,046.
Ia tercatat melaporkan kekayaanya terakhir pada 31 Januari 2012 silam.
Di urutan kedua, Adnan Pandu Praja. Mantan komisioner Kompolnas ini memiliki harta kekayaan Rp 3,027 Miliar, berdasarkan laporan pada tanggal 1 Maret 2012.
Selanjutnya, Zulkarnain menempatkan posisi ketiga.
Mantan koordinator staf ahli jaksa agung ini tercatat memiliki kekayaan Rp 2,764 miliar dan USD 2,500.
Dia melaporkan hartanya pada 31 Maret 2012.
Kemudian, Busyro Muqoddas di urutan keempat.
Mantan Ketua Komisi Yudisial ini memiliki harta senilai Rp 2,468 miliar dan USD 15,673.
Busyro terakhir melapor pada 1 Februari silam.
Agus Rahardjo (2015 -2019)
Agus Rahardjo terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2015-2019.
Sebelumnya, Agus merupakan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Agus terakhir kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 27 Juli 2012 saat masih menduduki jabatan tersebut.
Berdasarkan dokumen yang diakses di situs acch.kpk.go.id, total harta Agus dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) senilai Rp 2.481.566.074.
Kekayaan Agus berupa harta tidak bergerak total nilainya Rp 2.269.312.000.
Berdasarkan laporan itu, Agus memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di Bekasi, Magetan, Tangerang, Depok, dan Bogor.
Sementara, harta bergerak berupa alat transportasi yang dilaporkan senilai Rp 540 juta.
Agus juga memiliki perkebunan dan pertanian senilai Rp 200 juta, serta logam mulia dan benda bergerak lainnya senilai Rp 116,4 juta.
Agus juga melaporkan giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 47.118.385.
Ia memiliki piutang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 40,5 juta.
Sementara, utang yang dilaporkannya sebesar Rp 731.764.311 berupa pinjaman uang dan barang.
Irjen Pol Firli Bahuri (2019-2023)
Ketua KPK terpilih ini ternyata memiliki harta yang berlimpah.
Harta kekayaan Irjen Firli Bahuri dinilai fantastis, meski baru berpangkat Jenderal bintang dua.
Berdasarkan laporan LHKPN, harta Irjen Pol Firli lebih dari Rp 18 miliar.
Ternyata, salah satu sumber harta kekayaan Firli Bahuri dan istrinya dari usaha yang dirintis.
Tak main-main, dalam satu bulan usaha istri Irjen Firli bisa mencapai Rp 270 jutaan per bulan.
Kapolda Sumatera Selatan ini sempat menjelaskan usaha sang istri ketika menjalani tes uji publik dan wawancara di hadapan panelis, di Gedung 3, Lantai 1, Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).
Hal tersebut diawali dari panelis yang menyinggung adanya informasi masyarakat soal Firli yang memiliki beberapa rumah di Bekasi dengan nilai fantastis.
Panelis meminta Firli mengklarifikasinya.
Termasuk penghasilan Firli yang dinilai sangat besar jika dibandingkan statusnya yang hanya seorang pejabat Polri bintang dua.
"Kami dapat informasi dari masyarakat, Bapak punya beberapa rumah di Bekasi. Klarifikasi saja, karena nilai rumah Bapak dan Ibu fantastis sampai sekian miliar. Saya juga menanyakan penghasilan, kita sama-sama tahu sebagai ASN. Biar masyarakat tahu, Bapak juga katanya punya bisnis salon," cecar panelis.
Merespon pertanyaan itu, Firli menjelaskan memang istrinya memiliki sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa dan kesehatan.
Firli malah menawarkan para panelis maupun awak media jika ada waktu luang agar mencoba refleksi, usaha sang istri.
"Bolehlah kalau mau pijat refleksi di tempat istri saya. Tiap bulannya bisa 3.000 kepala. Sekali refleksi Rp 90 ribu. Jadi bisa dihitung satu tahun berapa," imbuhnya.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menambahkan, istrinya rajin melaporkan harta kekayaan, termasuk membayar pajak.
"SPPT 2018 saya kirim, pajak perusahaan istri juga bayar. Terakhir PBB atas nama saya, juga dibayar. Istri saya itu disiplin mengurus yang begini. Dia mencatat dan menulis dengan rinci," tegasnya.
Kapolda Sumsel Irjen Firli merupakan pria kelahiran Desa Lontar, Kecamatan Muarajaya Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Desa Lontar merupakan desa di kawasan seberanag Sungai Ogan.
Kekayaan Ketua KPK dari Masa ke Masa
- Taufiequrachman Ruki (2003-2007): Rp 908.327.732. (tahun 2006)
- Antasari Azhar (2007-2009): Rp 3, 341 miliar (tahun 2007)
- Tumpak Hatorangan Panggabean (2009-2010): Rp 1.791.079.190 (tahun 2008)
- Abraham Samad (2011-2015): Rp 2,322 miliar (tahun 2012)
- Agus Rahardjo (2015-2019): Rp 2.481.566.074 (tahun 2012)
- Irjen Pol Firli Bahuri (2019-2023): Rp 18 miliar (sumber tribunsumsel, kompas.com, tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Miskin Saat Kecil Sekarang Kaya Raya, Perjalanan Hidup Ketua KPK Terpilih Firli Bahuri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terpilih sebagai Ketua KPK, Ini Harta Kekayaan Agus Rahardjo
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Pimpinan KPK Perbarui Laporan Harta Kekayaan,
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Abraham Samad Anggota KPK Termiskin, Bambang Paling Kaya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Harta Kekayaan Taufiequrachman Ruki yang Terakhir Dilaporkan