Gelar Rapat Terbatas Karhutla di Riau, Jokowi Soroti Kinerja Pemerintah Daerah
Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di berbagai wilayah di Indonesia mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Malvyandie Haryadi
Rapat Terbatas Karhutla di Riau, Jokowi Minta Kinerja Pemda Diaktifkan Lebih Baik Lagi
TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di berbagai wilayah di Indonesia mendapat perhatian dari Pemerintah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (16/9/2019) malam tiba di Riau dan langsung menggelar pertemuan dengan menteri serta stakeholder terkait di sebuah Hotel untuk membahas persoalan Kabut asap dan Karhutla.
Laporan TribunPekanbaru, turut hadir menemani Jokowi beberapa menteri diantaranya Menkopolhukam Wiranto, Mendiknas Muhajir Efendi, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimunjono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.
Kapolri, Panglima TNI, Kepala BNPB, BMKG hingga pejabat daerah setempat juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi menyoroti kinerja stakeholder setempat yang dianggap lamban dan tak melakukan pencegahan karhutla.
Baca: Berburu Tupai Seharian Tidak Pulang-Pulang, Setelah Dicari Ternyata Weda Tewas di Dasar Jurang
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 17 September 2019, Taurus Bersantai, Scorpio Hindari Pertikaian
Baca: Kabut Asap di Riau : Mirip 2014, Sekolah Diliburkan Hingga Agenda Jokowi Pantau Lokasi Karhutla
Jokowi menyoroti kinerja sistem di pemerintahan daerah mulai dari Kepolisian, TNI hingga stakeholder lainnya belum optimal.
"Kita tahu ghubenur punya perangkat sampai ke bawah, mulai bupati, walikota sampai camat dan kepala desa. Kemudian Pangdam juga begitu, punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa."
"Kapolda juga punya perangkat, mulai dari Kapolres, kapolsek sampai babinkantibmas, semuanya ada, belum lagi yang di BNPB, kehutanan, kita punya semua, tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," ucap Jokowi.
Menurutnya, jika kinerja sistem di daerah dapat diaktifkan secara baik maka karhutla tidak akan terjadi dan dapat dicegah.
"Kalau perangkat itu diaktifkan, saya yakin, kalau ada satu titik api langsung ketahuan sebelum sampai ratusan titik, dan itu sudah saya ingatkan berkali-kali mengenai ini, karena yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut, dan hutan gambut, kalau sudah terbakar, sulit dipadamkan," sebutnya.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah daerah setempat yang dianggap sangat penting dalam penanganan kasus ini.
"Kalau tidak ada dukungan dari pemerintah daerah, ini sulit, karena ini adalah pekerjaan besar, pengalaman kita tahun-tahun sebelumnya kan seperti itu, kalau sudah ada titik api itu sulit dipadamkan," ujarnya.
Baca: Jokowi Bertolak ke Riau Pastikan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Dilakukan Secara Tepat
Sementara itu, mengutip dari Kompas.com, Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan pejabat daerah kurang peduli dengan wilayahnya yang terdampak karhutla.
"Ada keluhan dari unsur TNI-Polri karena ada kurang kepedulian dari pejabat daerah," kata Doni Monardo, gedung Graha BNPB Jakarta, Sabtu (14/9/2019).
"Saya tidak menyinggung siapa, tidak mungkin, tapi rata-rata pejabat atau pemimpin setingkat kabupaten-kota," ucap Doni.
Presiden Jokowi senidiri rencananya akan meninjau lokasi Karhutla pada Selasa (17/9/2019) di dua lokasi di Riau.
Orang nomor satu RI tersebut dijadwalkan akan terbang menggunakan helikopter dari Lanut Roesmin Nurjadin ke Pelalawan untuk meninjau Karhutla di Riau.
Dua titik Kahutla di Riau yang akan ditinjau Presiden RI Jokowi adalah Karhutla di Desa Merbau Kabupaten Pelalawan, dan di Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar.
Setelah itu, Presiden RI Jokowi akan kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin dan kembali mengadakan pertemuan.
Selanjutnya, Presiden RI Jokowi dijadwalkan keliling kota Pekanbaru dan kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara SSK II Pekanbaru.
(Tribunnews.com/Tio) (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)