Bicara soal Pembakaran Hutan, Fadli Zon : Pak Jokowi Jangan Sering Marah Tapi Tidak Ada Hasilnya
Fadli Zon ikut beri tanggapan soal aksi pemerintah tangani kebakaran Hutan di Indonesia : Pak Jokowi Jangan Sering Marah Tapi Tidak Ada Hasilnya
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Daryono
Fadli Zon ikut beri tanggapan soal aksi pemerintah tangani kebakaran Hutan di Indonesia : Pak Jokowi Jangan Sering Marah Tapi Tidak Ada Hasilnya
TRIBUNNEWS.COM - Fadli Zon ikut beri tanggapan soal aksi pemerintah tangani kebakaran Hutan di Indonesia.
Indonesia sedang dalam darurat kabut asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa pulau di Nusantara, khususnya pulau Kalimantan dan Sumatera
Kasus ini pun menjadi perhatian dari pemerintah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah mendatangi tempat kebakaran hutan, di Riau pada Senin (16/9/2019).
Dalam rapat tersebut, Jokowi di antaranya meminta pemerintah bertindak tegas terhadap pelaku pembakaran hutan.
Sementara, Kapolri Tito Karnavian mengancam bakal mencopot Kapolda yang tak mampu atasi kebakaran lahan.
Baca: POTRET Anggota TNI Salat Beralas Daun di Tengah Tugas Padamkan Kebakaran Hutan di Kalimantan
Baca: 2 Ekor Beruang Ditemukan Mati Terbakar Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau
Tindakan pemerintah atas kasus kebakaran hutan yang terjadi bukan hanya sekali ini menarik perhatian Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
Fadli Zon menyebut jika presiden kruang tegas, meski sudah marah-marah namun kebakaran masih saja berjalan.
Hal ini diungkap Fadli Zon pada acara ILC yang diunggah YouTube Indonesia Lawyers Club pada Senin (17/9/2019).
Awalnya Fadli menyebut jika kasus kebakaran hutan di Indonesia sudah masuk masalah serius.
Fadli Zon sangat prihatin karena kejadian ini terulang kembali.
"Sebuah keprihatinan, kok bisa terulang lagi. Padahal presiden berkali-kali ya dalam berbagai kesempatan mengatakan ini sudah bisa diatasi dan tidak akan terulang kembali. Ternyata tidak demikian," ujar Fadli Zon.
Lebih lanjut Fadli menegaskan jika negara kalah melulu dengan Mafia.
"Yang kita bicarakan dari tadi sistem, kebanyakan akibat-akibat. Tapi tidak merujuk pada penyebab. Salah satu penyebabnya menurut saya kepemimpinan nasional ya," lanjut Fadli.
Menurut Fadli Zon, tindakan presiden kurang efektif.
"Ternyata presiden sendiri tidak efektif. Seharusnya presiden marah sekali selesai masalah. Ini marah berkali-kali tetapi kebakaran hutan jalan terus dan kebakaran hutannya kenapa," ujar Fadli lagi.
Fadli pun mengingatkan data dari BNPB soal penyebab kebakaran 99 persen dari ulah manusia.
"Dan setelah terbakar, dijadikan kebun. Jadi saya kira faktor kesengajaan sangat tinggi dalam hal ini. Karena itu menyelesaikan persoalan ini dari leadership-nya, kepimpinan nasional, di daerah sangat penting,"
"Mungkin pak Jokowi ini kurang efektif jangan terlalu sering marah-marah tapi tidak ada hasilnya, ini justru menunjukkan kepemimpinan yang lemah," jelas Fadli Zon.
Lebih lanjut Fadli Zon mengaitkan bencana Karhutla ini dengan pemindahan Ibu Kota.
"Ironi yang pertama adalah bencana asap ini terjadi di tengah pemerintah mau memindahkan Ibu Kota. Bagaimana kita mau memindahkan Ibu Kota mengatasi kebakaran hutan saja kita tidak bisa,"
"Dan bisa saja ibu kota baru nanti bisa terdampak asap, ini bisa menimbulkan masalah baru," ujar Fadli Zon.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Waspada Wilayah Kebakaran Hutan dan Kabut Asap di Sejumlah Wilayah Hari Ini
Fadli Zon juga meneruskan jika masalah lain adalah soal keputusan MA soal gugatan warga tahun 2015 yang tidak berlanjut.
Kemudian Fadli Zon juga menjelaskan jika kebakaran hutan ini justru berdampak pada polusi dan menyumbang global warming.
Hal ini mempengaruhi produk kelapa sawit milik Indonesia.
Terakhir, Fadli Zon kritik kefektifan presiden dan dibandingkan dengan masa pemerintahan Soeharto.
"Presiden harus efektif ya. Dulu di jaman Pak Harto, baru Pak Harto ngomomg gebuk saja itu langsung terjadi stabilisasi ada order. Ini marah berkali-kali tapi tidak efektif itu kasian, kasian negara ini dan rakyat yang terdampak ya. Masalah ini sangat serius karena sampai ada korban jiwa,"
"Tentu kita sangat berharap sangat mengapresiasi upaya-upaya para penegak hukum di Dirjen Gakkum KLHK, dan Kepolisian tetapi mungkin belum cukup," pungkas Fadli Zon.
Simak video selengkapnya!
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)