Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sepekan Wafatnya Eyang Habibie, Obituari Untuknya Pun Digelar

Eyang Habibie itu diketahui merupakan pendiri lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sepekan Wafatnya Eyang Habibie, Obituari Untuknya Pun Digelar
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Kepala BPPT Hammam Riza 

 TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Wafatnya Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie memang masih menyisakan duka mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama pihak keluarga dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Tokoh bangsa yang akrab disapa Eyang Habibie itu diketahui merupakan pendiri lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Tepat sepekan setelah Eyang Habibie meninggal, BPPT pun menggelar doa bersama yang dihelat di Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi, kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (18/9/2019) pagi.

Acara penghormatan itu bertajuk 'Doa Bersama dan Pembacaan Obituari BJ Habibie' yang dihadiri pula oleh Ilham Habibie dan Tarekh Habibie.

Baca: Bahas Pemindahan Ibu Kota, DPR Fokus pada Aspek Kuantitatif

Keduanya merupakan putra dari tokoh bangsa yang dikenal pula sebagai Bapak Teknologi itu.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan bahwa pihaknya akan selalu mengingat pesan yang dititipkan pendahulunya itu agar selalu mendorong penguasaan terhadap teknologi.

"Pesan penting dari Prof. Habibie adalah kuasai teknologi bila negaramu ingin maju," ujar Hammam, pada kesempatan tersebut.

BERITA REKOMENDASI

BPPT, kata Hammam, akan mewujudkan impian Eyang Habibie agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dalam melahirkan inovasi teknologi.

"Hal tersebut akan kami wujudkan dengan menghadirkan inovasi teknologi terbaik, karya anak bangsa," kata Hammam.

Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT tersebut kemudian mengenang apa yang pernah disampaikan Eyang Habibie.

Pemikiran yang sangat visioner itulah yang membuatnya terinspirasi untuk terus mendorong kemajuan industri teknologi tanah air.

"Saat beliau menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi / Kepala BPPT di tahun 1978, Prof. Habibie telah mencita-citakan Indonesia menjadi negara maju melalui industrialisasi, dengan melakukan transformasi industri," tegas Hammam.


Perlu diketahui, Bapak Teknologi sekaligus Alumni Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019), tepat di samping pusara sang istri tercinta, Hasri Ainun Habibie.

Sejak awal September 2019, ia dirawat secara intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan di ruang CICU, Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Kondisi Eyang Habibie sebelumnya dikabarkan membaik dalam perawatan intensif di rumah sakit itu, namun kembali mengalami penurunan kondisi.

 Ia pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 83 tahun.

Selamat jalan Eyang Habibie.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas