Airlangga Hartarto Makin Berpeluang Kuat Raih Kursi Ketua Umum Golkar
Sosok Airlangga Hartarto dianggap mumpuni untuk mengawal pembangunan nasional bersama Presiden Jokowi-KH Maruf Amin
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar Desember 2019, posisi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Golkar makin menguat.
Selain kecenderungan dukungan dari para DPD I dan II yang terus mengalir, sosok Airlangga dianggap mumpuni untuk mengawal pembangunan nasional bersama Presiden Jokowi-KH Maruf Amin selama lima tahun mendatang.
"Kalau kita cermati dinamikanya memang mengerucut pada dua nama yaitu Pak Airlangga dan Pak Bamsoet. Tetapi kecenderungan hari ini menguat ke Pak Airlangga.
Nampak dari dukungan terbuka pada pemilik suara DPD I dan II juga para tokoh senior partai," kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzili kepada wartawan di Jakarta.
Ace menjelaskan selain dukungan nyata para pengurus DPD I dan II, dukungan untuk Airlangga menguat juga karena kontribusi Golkar saat Pilpres kemaren untuk memenangkan Jokowi-Maruf.
Bukan hanya itu lanjut Ace, sosok Airlangga sebagai seorang teknokrat dinilai banyak membantu kerja-kerja pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Jokowi-Maruf selam 5 tahun ke depan.
"Beliau punya kapasitas sebagai seorang teknokrat yang dibutuhkan oleh Pak Jokowi. Dan Golkar dalam hal ini adalah partai yang selalu ada bersama pemerintah mendukung program pembangunan nasiona," ungkap dia.
Terkait adanya dinamika dan polarisasi kekuatan di tubuh Golkar dengan majunya Bambang Soesatyo kata dia merupakan dinamika biasa di tubuh Golkar. "Partai Golkar adalah partai yang demokratis," kata Ace.
Pengamat Politik UI Ade Reza Haryadi menambahkan pertarungan kursi ketua umum di tubuh Golkar tergantung pada faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal kata dia misalnya terkait dengan faksi-faksi yang ada di tubuh Golkar termasuk peta kekuatan politik para sesepuh Golkar.
"Faktor organisasi yang menjadi sumber kader Golkar seperti SOKSI, Kosgoro, MKGR itu berpengaruh," kata dia.
Selain itu lanjit Reza, faktor personal kandidat juga sangat berpengaruh.
"Katakan kalau Pak AH didukung oleh hampir semua Ormas pendiri Golkar tetapi Pak Bamsoet juga punya kekuatan yang bisa dimobilisasi," paparnya.
Sementara itu Politisi muda Partai Golkar Putri Anetta Komarudin memiliki harapan agar Ketua Umum Golkar mendatang adalah sosok yang benar-benar mampu membawa Golkar bisa menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.