Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hujan Sudah Turun di Dumai, BPPT: Penanganan Karhutla Harus Sistemik

Kepala BPPT Hammam Riza pun menyampaikan bahwa penanganan terhadap bencana karhutla harus dilakukan secara sistemik.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hujan Sudah Turun di Dumai, BPPT: Penanganan Karhutla Harus Sistemik
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat ditemui di Gedung BPPT, Jalan Mh Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau akhirnya berhasil menurunkan hujan.

Hujan tersebut turun di Dumai, tepatnya di Kelurahan Batu Teritip yang berbatasan dengan Rokan Hilir dan Padang Sidempuan, Sumatra Utara, pada Rabu (18/9/2019).

Operasi TMC itu selama ini dilakukan oleh Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT.

Kepala BPPT Hammam Riza pun menyampaikan bahwa penanganan terhadap bencana karhutla harus dilakukan secara sistemik.

Baca: Tolak Revisi UU KPK, Sekelompok Mahasiswa Gelar Aksi Di Depan Gedung DPR

Mulai dari penggunaan TMC melalui udara hingga pengerahan tim untuk jalur darat.

"Baik dari udara dengan modifikasi cuaca, dan dari dengan mengerahkan tim," ujar Hammam, di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (18/9/2019).

Langkah lainnya adalah menggunakan inovasi yang dikembangkan BPPT yakni BioPeat.

Berita Rekomendasi

BioPeat ini diyakini mampu meningkatkan PH pada lahan gambut tanpa melakukan pembakaran.

Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan pembakaran lahan demi membuka lahan baru.

"Termasuk dibangun sistem membuka lahan dengan menggunakan senyawa hayati BioPeat inovasi BPPT, yang meningkatkan PH lahan gambut, tidak dibakar, BPPT punya teknologinya," kata Hammam.

Perlu diketahui, wilayah operasi Posko Operasi TMC yang ada di Riau dan berbasis di Landasan Udara (Lanud) Rusmin Noerjadin akan diperluas hingga provinsi Jambi.

Saat ini Jambi memang turut terkena dampak kabut asap akibat karhutla.

Posko Riau diperkuat adanya pos pemantauan meteorologi (Posmet) yang terletak di Dumai dan Pelalawan.

Jumlah personilnya meliputi 10 orang dari BBTMC-BPPT, satu orang dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

13 orang dari kru pesawat Hercules C 130 dengan no reg A-1328 dari Skuadron 31 Halim Perdana Kusuma, serta 12 orang kru Cassa 212-200 no reg A-2108 dari Skuadron 4 Malang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas