Jokowi Konsultasi Ke Buya Syafii Tentukan Menteri Kabinet Jilid ll
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkonsultasi dengan anggota BPIP Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, terkait sosok menteri Kabinet Kerja Jilid ll.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
Irma dianggap layak menjabat Menteri Ketenagakerjaan, Abdul Razak untuk posisi Menteri BUMN, dan Suprapto sebagai Menteri Perhubungan.
Lalu, Firman untuk posisi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), serta Arifin yang dinilai layak menjabat Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
"Upaya kita ini menyikapi pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, yang mempersilakan partai politik maupun relawan, untuk mengusulkan nama calon menteri," tuturnya.
Ia berharap usulan para relawan bisa jadi salah satu bahan pertimbangan Jokowi dalam penyusunan kabinetnya.
Adi juga menilai upaya yang mereka lakukan adalah aksi nyata membantu sang kepala negara menentukan komposisi terbaik.
Meski begitu, ia paham segala keputusan akhir ada di tangan Jokowi.
"Harapannya, usulan kami dipertimbangkan. Tapi tetap, kita kembalikan ini ke Pak Jokowi, sebab pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Presiden," papar Adi.
Sebelumnya, kelompok organisasi relawan menyaring daftar nama calon menteri dan kepala lembaga yang dianggap pantas membantu Jokowi-Maruf Amin hingga 2024 mendatang.
Nantinya, daftar nama tersebut bakal diserahkan langsung ke Jokowi untuk dijadikan pertimbangan.
Lewat Konvensi Kabinet Jilid II Harapan Rakyat, sekumpulan organisasi relawan Jokowi mantap mengusulkan enam nama, dari semula ada 33 nama calon.
Keenam orang itu adalah Irma Suryani Chaniago untuk Menteri Ketenagakerjaan, Eva Kusuma Sundari didapuk sebagai Menteri Koperasi dan UMKM, dan Abdul Razak Wawo sebagai Menteri BUMN.
Lalu, Suprapto sebagai Menteri Perhubungan, Firman Jaya Daeli sebagai Kepala BPIP, dan Dato Muhammad Zainul Arifin untuk posisi Kepala BNP2TKI.
Menurut Ketua Pelaksana Konvensi Adi Kurniawan, enam nama tersebut dipilih karena dianggap punya kapasitas dan pengalaman di bidangnya masing-masing.
"Selain memiliki track record yang bersih, keenam nama-nama tersebut juga kami nilai memiliki kapasitas serta pengalaman yang mumpuni untuk memiliki posisi terkait," terang Adi di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.