Pasca Mundurnya Imam Nahrawi, 4 Agenda Penting Menpora Dipastikan Tetap Berjalan
Dietengah pendunduran diri Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Kemenpora tengah menghadapi empat agenda penting.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
Pasca Mundurnya Imam Nahrawi, Empat Agenda Penting Menpora Dipastikan Tetap Berjalan
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pengunduran diri Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah menghadapi empat agenda penting.
Empat agenda penting tersebut yakni SEA Games 2019, Piala Dunia Basket 2023, Kongres PSSI, dan PON.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto mengatakan, beberapa agenda yang diagendakan Kemenpora dipastikan akan terus berjalan sebab sistem yang ada Kemenpora berjalan dengan baik.
Lebih lanjut, Gatot S Dewa Broto menyatakan, pihaknya sudah berkonsolidasi jajaran terkait.
"Ada empat persiapan yang sangat urgent, pertama persiapan SEA Games, kemarin sudah dikordinasikan dengan Ketua KOI," ujar Gatot Dewa Broto, seperti dikutip dari tayangan Kompas Siang, KompasTV.
"Yang kedua ada FIBA, Piala Dunia untuk Basket, kemarin sudah kami konsolidasikan dengan internal agar tetap berjalan."
"Yang ketiga kita tahu ada kongres PSSI, juga tetap jalan."
"Yang keempat yang juga sangat penting adalah PON dan masih terus persiapan," jelas Sesmenpora.
Baca: Penetapan Imam Nahrawi Jadi Tersangka Dianggap Serangan Terakhir KPK, Laode M Syarif Tegaskan Ini
Baca: Peranan Imam Nahrawi, Ditetapkan KPK Jadi Tersangka Dugaan Kasus Dana Hibah KONI
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan soal pengganti Imam Nahrawi yang mengundurkan diri pasca ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dana hibah KONI.
Presiden masih akan mempertimbangkan soal penggantinya, apakah akan memakai Pelaksana tugas (PLT) atau menunjuk menteri yang baru mengingat susunan menteri Kabinet Kerja I akan berakhir pada 20 oktober 2019 nanti.
"Tentu saja akan kita segera pertimbangkan apakah segera diganti dengan yang baru atau memakai Plt," ujar Jokowi, dalam keterangan pers di Instana Kepresidenan, Kamis (19/9/2019) dilansir Tribunnews.com.
Lebih lanjut, ia menghormati keputusan KPK yang menetapkan Imam Nahrawi sebagai tersangka atas kasus dana hibah KONI.
"Saya menghormati yang diputuskan KPK tentang Pak Imam Nahrawi ditetapkan menjadi tersangka" jelas Jokowi.
Imam Nahrawi sendiri telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ke Presiden Jokowi pada Kamis (19/9/2019) pagi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers kepada media pada Kamis (19/9/2019).
"Sudah disampaikan kepada saya surat pengunduran diri surat dari Menpora Imam nahrawi," ujar Jokowi.
Baca: Menpora Jadi Tersangka, Naturalisasi Fabiano Beltrame Terganggu? Ini Jawaban Manajer Persib Bandung
Baca: Sejumlah Pegawai Kemenpora Menangis Saat Berpisah dengan Imam Nahrawi
Sementara itu, dilansir Tribunnews.com pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menunjuk Plt atau pejabat baru di Menpora.
Jokowi cukup menugaskan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani untuk merangkap jabatan Menpora hingga akhir periode Kabinet Kerja selesai Oktober mendatang.
"Cukup dirangkap saja oleh Menko PMK," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Kamis (19/9/2019).
Calon Menpora
Tentang pergantian menpora ini, satu nama calon yang sempat muncul yakni Erick Thohir.
Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin itu beberapa bulan yang lalu memang masuk dalam susunan kabinet Jokowi periode 2019-2024 yang ternyata kabar tersebut dipastikan hoaks.
Seperti dilansir Tribunnews.com dari pemberitaan sebelumnya, ketika dikonfirmasi perihal dirinya sebagai kandidat kuat Menpora, Erick Thohir mengatakan, masih banyak nama-nama lain yang memiliki kualitas bagus.
"Saya kira sudah banyak orang yang berjuang, yang sudah berkeringat, dan banyak nama-nama yang bagus bisa membantu pemerintah. Apalagi kinerja kementerian sekarang kan sudah bagus,” ujar Erick Thohir Rabu (17/7/2019).
Sejauh ini, Erick Thohir memang banyak berkiprah dalam dunia olahraga dan memiliki banyak rekam jejak.
Berbagai jabatan penting dalam dunia olahraga sudah pernah ia emban.
Ia saat ini menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk periode 2015-2019.
Pria kelahiran Jakarta, 49 tahun silam itu juga menjadi wakil dari Indonesia dalam anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Baca: Imam Nahrawi Mengundurkan Diri dari Menpora, Jokowi: Masih Dipertimbangkan Diganti Baru atau Plt
Dikutip dari Kompas.com, Erick Thohir diangkat menjadi anggota pada sidang IOC ke-134 yang berlangsung di Lausanne, Swiss, tanggal 24-26 Juni 2019.
"Setelah 12 tahun, akhirnya muncul lagi perwakilan Indonesia di IOC, meskipun secara perorangan. Setidaknya, Indonesia akan semakin dikenal di IOC dan forum olahraga internasional lainnya," ujar Erick Thohir.
Yang terbaru, pada 29 Agustus 2019 di Beijing, ia kembali dipercaya menjadi anggota Central Board Federasi Bola Basket Internasional FIBA tahun 2019-2023.
Ini merupakan kali kedua setelah ditunjuknya Erick di tahun 2015.
Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006-2010.
Sejak 2006 hingga kini, ia juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SAEBA).
Di dunia sepakbola, saat ini Erick Thohir adalah Dewan Klub Oxford United dan sebelumnya adalah President Inter Milan.
Pada pagelaran Asia Games 2018, Erick Thohir juga menjadi otak panitia pelaksana dengan menjabat ketua INASGOC.
(Tribunnews.com/Tio)