Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penguatan Keamanan Siber Butuh Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan

Ia kemudian menambahkan bahwa upaya tersebut bisa menjadi bukti adanya peran Indonesia dalam mewujudkan 'keamanan siber' (cyber security) tingkat ASEA

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penguatan Keamanan Siber Butuh Pengembangan Teknologi Kecerdasan Buatan
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, saat ditemui di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penguatan keamanan siber di tanah air serta kawasan ASEAN memang membutuhkan pemanfaatan teknologi, hal ini pun menjadi perhatian pemerintah.

Dalam acara ASEAN Chief Information Security Officer (CISO) Forum 2019 bertajuk 'The Art of Cyber Security: Towards Safer ASEAN 2025', Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menegaskan Indonesia memerlukan pembaharuan serta pengembangan teknologi kecerdasan buatan.

Hal itu menurutnya bisa menjadi cara dalam menangkal serangan siber yang semakin massive menargetkan Indonesia dan negara anggota ASEAN.

"Dengan ancaman siber yang sudah semakin berkembang saat ini, maka perlu untuk selalu memperbaharui teknologi dan pendekatan baru untuk keamanan siber, khususnya teknologi pada kecerdasn buatan," ujar Hammam, di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).

Baca: Ambulans yang Sedang Antar Jenazah Tabrak Truk di Tegal, Seluruh Penumpang yang Ikut Mengantar Tewas

Baca: Mama Muda dan Gadis SMA Jadi Sasaran Aksi Pria Misterius Mirip Kolor Ijo, Subuh Jadi Waktu Mencekam

Ia kemudian menambahkan bahwa upaya tersebut bisa menjadi bukti adanya peran Indonesia dalam mewujudkan 'keamanan siber' (cyber security) tingkat ASEAN.

"Ini semua adalah bagian daripada kita memberdayakan kolaborasi di tingkat ASEAN secara regional dalam mensukseskan 'cyber security'," kata Hammam.

Sehingga serangan siber seperti malware dan trojan bisa ditangkal melalui pengembangan teknologi.

Perlu diketahui, Indonesia menempati posisi negara kedua sebagai target serangan siber, setelah Mongolia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas