Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Universitas YARSI Dipercaya Gelar Konferensi Bioinformatika Terbesar Se-Asia Pasifik

Perkembangan ilmu bioinformatika di Indonesia bisa dibilang agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Pasifik.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Universitas YARSI Dipercaya Gelar Konferensi Bioinformatika Terbesar Se-Asia Pasifik
Ist/Tribunnews.com
Universitas YARSI bekerjasama dengan Asia Pacific Bioinformatics Network (APBioNet) menggelar konferensi bioinformatika tertua di Asia Pasifik. 

Menurut Rika, organisasi ini dibentuk bersama oleh para pemimpin dari 10 organisasi dan himpunan internasional (EMBnet, ISCB, APBioNet, ASBCB, SoIBio, ISB, NBIC, SeqAhead, EBI, dan BTN) dengan tujuan untuk menyelaraskan aktivitas pembelajaran bioinformatika di seluruh dunia.

Sedangkan GOBLET Annual General Meeting (AGM) merupakan rapat tahunan dari organisasi ini.

"Dengan membawa GOBLET AGM ke Indonesia diharapkan dapat meningkatkan exposure terhadap para pakar bioinformatika tingkat dunia dan memperluas kesempatan untuk mengakses resources yang dikembangkan oleh GOBLET," jelas Rika.

Sedangkan SEAPharm merupakan jaringan kerjasama riset di bidang farmakogenetik dan personalized medicine di Kawasan Asia Tenggara. Jaringan ini terdiri dari para peneliti dan akademisi dari Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Brunei, Jepang dan Korea.

Setiap tahun komunitas ini menggelar pertemuan tahunan dan seminar farmakogenetik.

Ketua Yayasan YARSI Prof Jurnalis Uddin, tokoh dibalik Indonesia bisa menjadi host dalam International Conference ini lmenegaskan tahun 2019 menjadi momentum penting untuk Merah Putih karena pertemuan tahunan SEAPharm telah dihelat di Indonesia, bersamaan dengan Genomic Medicine Conference.

"Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan farmakogenetik dan personalized medicine di Indonesia," ujarnya.

Berita Rekomendasi

InCoB dan keseluruhan satelite events yang diadakan di Universitas YARSI, lanjut Prof Jurnalis, bertujuan untuk meningkatkan diseminasi dan publikasi ilmiah berskala internasional di bidang bioinformatika, genetika, personalized medicine dan bidang-bidang yang terkait dengannya, bagaimana mempercepat penyebaran dan pertukaran ilmu pengetahuan dan keahlian di bidang bioinformatika, meningkatkan jaringan kerjasama antara akademisi dan industri di Indonesia dengan individu, lembaga, maupun komunitas tingkat dunia.

Adapun manfaat yang ingin dicapai adalah guna meraih kesinambungan (sustainability) edukasi, riset, dan pelatihan di bidang bioinformatika dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu penggerak kemajuan bioinformatika, genetika dan personalized medicine di kawasan Asia Pasifik.

Keempat event tersebut, ungkap dr Rika, menjadi kesempatan yang langka untuk diseminasi ilmiah dan pertukaran ilmu pengetahuan dan keahlian antara komunitas sains dan industri di Indonesia dengan komunitas global.

InCoB pada akhirnya menghasilkan luaran berupa publikasi ilmiah oleh peserta InCoB di BMC Bioinformatics, BMC Genomics, BMC Systems Biology, BMC Medical Genomics, GigaScience, Bioinformatics, Computational Biology and Chemistry (CBAC) dan PeerJ yang telah bekerja sama dengan InCoB. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas