Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mulan Jameela Lolos ke DPR RI, Andre Rosiade Bingung Ditanya Alasan Kader Gerindra Dipecat

Lolosnya Mulan Jameela jadi anggota DPR RI jadi kontroversi, Andre Rosiade pun bingung saat ditanya kenapa caleg suara terbanyak dipecat.

Editor: TribunnewsBogor.com
zoom-in Mulan Jameela Lolos ke DPR RI, Andre Rosiade Bingung Ditanya Alasan Kader Gerindra Dipecat
instagram.com/ @mulanjameela1
Hempaskan Seorang Direktur hingga Lompati Lawannya yang Peroleh Suara Lebih Banyak, Mulan Jameela Bakal Digaji Ratusan Juta saat Duduki Kursi DPR RI 

TRIBUNNEWS.COM  -- Penetapan Mulan Jameela sebagai anggota DPR RI tahun 2019-2024 menuai kontroversi.

Sebab, Mulan Jameela menyingkirkan dua nama peraih suara terbanyak di atasnya.

Mulan Jameela, penyanyi dari kader Gerindra ini menang gugatan dalam pemilihan calon anggota legislatif pemilu 2019.

Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade membantah kalau penetapan Mulan Jameela sebagai anggota DPR RI itu merupakan rekayasa partai.

"Nggak juga sebenarnya Mas Bayu, saya ingin meluruskan pernyataan Mba Titi, kita itu hanya melaksanakan keputusan pengadilan, kalau tidak ada keputusan pengadilan tentu partai tidak bisa mengambil keputusan. Nah karena keputusan pengadilan sudah memerintahkan partai seperti itu, tentu partai berupaya melaksanakan sesuai administrasi yang diminta oleh KPU, dan kita sudah melaksanakan. Memang mungkin ada yang tidak puas, ada yang rencana menggugat ke PTUN, kita hormati, kita persilahkan," kata Andre Rosiade dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Senin (23/9/2019).

Ia pun mempersilahkan kader yang tidak puas untuk menempuh jalur hukum.

"Lalu juga ada teman-teman yang mungkin akan melakukan mediasi dengan mahkamah partai. Seluruh teman-teman itu akan kita fasilitasi, intinya Gerindra hanya melaksanakan putusan pengadilan Jakarta Selatan," katanya lagi.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni menilai, kalau tidak diluruskan bisa menjadi preseden buruk terkait dengan konsistensi pemilu.

"Mengapa kita memilih sistem proporsional terbuka, ini kan partai ketika menominasikan orang, untuk menjadi caleg di suatu dapil, dia harus siap dengan konsekuensi, misalnya kalau di dapil itu ada 5 kursi, misalnya 5 caleg yang dia usul, itu bisa punya potensi jadi calon terpilih, siapapun," bebernya.

Halaman selanjutnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas