Siapa yang Menanggung Biaya Pengobatan Korban Kericuhan Demo di DPR?
"Kami dari RSPP hanya berkomitmen untuk memberikan penanganan terbaik kepada ketiga pasien ini," tambahnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta menyatakan seluruh biaya pengobatan korban kericuhan saat demonstrasi di depan Gedung DPR RI ditanggung oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Sedikitnya terdapat 90 orang yang dirawat di RSPP hingga Rabu (25/9/2019) dini hari.
Namun, saat ini, 87 korban di antaranya sudah dipulangkan.
Tersisa tiga mahasiswa yang masih menjalani perawatan.
"Biaya perawatan itu sepenuhnya dijamin oleh Dinas Kesehatan," kata Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo, Rabu (25/9/2019).
"Kami dari RSPP hanya berkomitmen untuk memberikan penanganan terbaik kepada ketiga pasien ini," tambahnya.
Direktur RSPP Kurniawan Iskandarsyah menjelaskan, ketiga mahasiswa yang masih dirawat mengalami luka di bagian kepala dan punggung akibat terkena benda tumpul.
"Pertama karena trauma (benda) tumpul, kompresi tulang kepala di bagian parietal kanan yang menyebabkan pendarahan," ujar Kurniawan.
Ia menambahkan, saat ini korban tersebut masih dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RSPP.
Korban kedua juga terkena benda tumpul di bagian tulang belakang.
Namun, Kurniawan menyebut korban hanya memerlukan tindakan konservatif.
Sementara itu, korban terakhir mengalami luka di bagian kepada dan mendapatkan jahitan.
"Kondisinya juga cukup baik. Tapi karena terkena gas air mata, dia alami muntah dan dehidrasi," kata Agus.
3 mahasiswa dirawat di RSPP
Sehari setelah aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, tiga mahasiswa masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Direktur RSPP Kurniawan Iskandarsyah mengatakan, tiga mahasiswa tersebut merupakan laki-laki berusia 19-20 tahun.
Ketiganya, jelas dia, mengalami luka di bagian kepala dan punggung akibat terkena benda tumpul.
"Pertama karena trauma (benda) tumpul, kompresi tulang kepala di bagian parietal kanan yang menyebabkan pendarahan," kata Kurniawan di RSPP, Rabu (25/9/2019).
Ia menambahkan, saat ini korban tersebut masih dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RSPP.
Korban kedua juga terkena benda tumpul di bagian tulang belakang.
Namun, Kurniawan menyebut korban hanya memerlukan tindakan konservatif.
Sementara itu, korban terakhir mengalami luka di bagian kepada dan mendapatkan jahitan.
"Kondisinya juga cukup baik. Tapi karena terkena gas air mata, dia alami muntah dan dehidrasi," ujar Agus.
87 Korban Kericuhan Demo DPR RI Sudah Pulang dari RS Pertamina, Rata-rata Terkena Gas Air Mata
Sebanyak 87 orang korban kericuhan saat demonstrasi di Gedung DPR RI sudah dipulangkan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Hal itu dikatakan Direktur RSPP Kurniawan Iskandarsyah pada jumpa pers, Rabu (25/9/2019).
"Tanggal 24 September 2019 pukul 16.30, UGD RSPP menerima tiga korban karena demo mahasiswa di DPR," kata Kurniawan.
Berselang satu jam, lanjut dia, pihaknya menerima 20-30 pasien yang juga menjadi korban kericuhan.
"Terakhir sampai pukul 01.00 itu totalnya 90 pasien," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo menjelaskan, 87 korban kericuhan yang dipulangkan rata-rata terkena gas air mata.
"Keluhannya mual, mata perih, dan beberapa lecet-lecet. Artinya tidak ada luka serius," ucap Agus.
"Kami bisa melakukan observasi dan penanganan baik sehingga 87 pasien sudah bisa dipulangkan," tambahnya.
265 Mahasiswa Alami Luka-luka
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, terdapat 265 mahasiswa yang mengalami luka-luka pascademo yang berakhir ricuh di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).
Dari jumlah tersebut terdapat sejumlah mahasiswa yang harus dirawat inap di sejumlah rumah sakit.
"Kita sudah mendatakan ada sebanyak 254 (mahasiswa) yang dirawat jalan di beberapa rumah sakit. Kemudian, ada 11 orang yang dirawat inap," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Gatot belum menyebutkan penyebab luka-luka yang dialami mahasiswa.
Namun kata dia, beberapa mahasiswa dirawat karena terkena gas air mata.
"Ada mahasiswa yang kena gas air mata. Kemudian, karena dorongan mereka lari dan lain-lain kita masih dalami sebabnya apa," ujar Gatot.
Hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab luka-luka para mahasiswa.
Polisi juga masih mendata identitas tiap korban di sejumlah rumah sakit.
Sebelumnya, demo soal penolakan revisi UU KPK dan RKUHP oleh mahasiswa berakhir ricuh di sekitaran Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa kemarin.
Kericuhan berlangsung hingga larut malam.
Akibatnya, sejumlah fasilitas publik rusak dan tol dalam kota sempat ditutup.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi: 265 Mahasiswa Luka-luka Pasca-demo di Gedung DPR"
Pasca-Demo Mahasiswa, Begini Kondisi Sekitar Gedung DPR Pagi Ini
Beberapa dinding gedung yang ada di sekitar Gedung DPR RI tampak penuh coretan pasca-demo semalam.
Sejumlah petugas oranye atau anggota PPSU juga sudah membersihkan sisa-sisa bentrok tadi malam.
Diketahui, ribuan mahasiswa sebelumnya melakukan aksi untuk menolak RKUHP dan RUU KPK pada Selasa 24 September 2019.
Namun, karena mahasiswa memaksa masuk ke Gedung DPR, aksi tersebut berlangsung ricuh.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, tampak sisa-sisa pembakaran terlihat mengotori jalan di beberapa titik sekitar Gedung DPR/MPR. Salah satunya di Jalan Gelora, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).
Beberapa barrier beton, juga sudah mulai dibereskan oleh anggota kepolisian.
Begitupun dengan rumput dan tanaman yang rusak di sekitar lokasi.
"Kalau untuk petugas kebersihan, shift pagi kita sudah mulai dari jam 5 pagi tadi. Itu menyebar di beberapa titik, sekitar Gedung DPR/MPR," kata Arifin, salah satu petugas PPSU yang tengah bertugas di Jalan Gelora, Tanah Abang pagi ini.
Bus TransJakarta Kembali Normal Pasca-Demo di Gedung DPR RI
Rute TransJakarta telah kembali normal pascademo tolak RKUHP di sekitaran gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
"Layanan TransJakarta yang terimbas demo di depan DPR-MPR sudah normal kembali," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas, Nadia Diposanjoyo, pada keterangan tertulisnya, Rabu (25/9/2019).
Semua rute yang sebelumnya pengalihan, dapat beroperasi seperti semula dan penumpang dapat menikmati layanan sejak pukul 08.15 WIB.
Selain itu, beberapa halte bus TransJakarta yang sempat mengalami kerusakan pascademo, telah diperbaiki.
"Kami menurunkan tim sarana prasarana untuk memperbaiki kerusakan di halte JCC akibat kerusuhan semalam," ujar Nadia, sapaannya.
Jalan Tol Dalam Kota Beroperasi Normal Pasca-Bentrokan, Gerbang Tol Rusak Sudah Berfungsi
Jasa Marga Regional JabotabekJabar pastikan aktivitas operasional Jalan Tol Dalam Kota telah berjalan normal.
Pascademo mahasiswa di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (24/9/2019) kemarin, mulai pukul 08.00 WIB, Rabu (25/9/2019) Jasa Marga Regional JabotabekJabar selaku pengelola Jalan Tol Dalam Kota pastikan aktivitas operasional di jalan tersebut telah berjalan normal.
Jasa Marga Regional JabotabekJabar Division Head Reza Febriano menuturkan selama demo berlangsung, terdapat penutupan beberapa Gerbang Tol (GT) dan pengalihan lalu lintas.
“Setelah demo selesai, kami segera melakukan pembersihan lajur dari sampah-sampah dan benda-benda lainnya yang dapat mengganggu perjalanan. Sehingga pukul 03.19 WIB jalur B (Grogol menuju Cawang) sudah dibuka dan jalur sebaliknya, Grogol menuju Cawang pukul 04.41 WIB pagi tadi juga sudah dibuka. Kedua jalur telah beroperasi normal kembali,” jelas Reza saat dikonfirmasi, Rabu (25/9/2019).
Unjuk rasa atau demo yang berlangsung hingga larut malam mengakibatkan dua GT mengalami kerusakan, yakni GT Senayan dan GT Pejompongan.
Reza juga menjelaskan kedua GT ini dirusak oleh massa.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Mengenai peralatan tol dan fasilitas yang dirusak di ke-2 GT tersebut pun segera kami perbaiki dan sudah dapat difungsikan kembali. Sejak pukul 06.00 WIB, GT Senayan sudah dapat dilewati dengan aman oleh pengguna jalan, selanjutnya menyusul GT Pejompongan akan kita operasikan kembali,” lanjunya.
Meskipun beberapa peralatan tol yang rusak, Reza mengatakan kondisinya sudah diperbaiki kembali.
Namun, pihaknya pun sudah menyiapkan transaksi di kedua GT dengan memaksimalkan GTO yang masih berfungsi dengan baik, serta didukung oleh petugas dengan menggunakan _lmobile reader.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, Jasa Marga Regional JabotabekJabar juga menambah petugas operasional.
Hal ini dilakukan utuk mengantisipasi kejadian yang dapat menghambat aktivitas operasional Jalan Tol Dalam Kota terjadi kembali.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dinas Kesehatan DKI Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Korban Kericuhan Demo DPR, https://jakarta.tribunnews.com/2019/09/25/dinas-kesehatan-dki-tanggung-seluruh-biaya-pengobatan-korban-kericuhan-demo-dpr?page=all.
Penulis: Annas Furqon Hakim
Editor: Wahyu Aji