Yasonna Laoly Berdebat dengan Dua Ketua BEM, Pilih Akhiri dengan Menyerahkan Mikrofon ke Arsul Sani
Terjadi perdebatan antara Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dengan tiga Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNNEWS.COM - Terjadi perdebatan antara Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dengan tiga Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia.
Tiga ketua BEM itu antara lain Manik Marganaputra (Universitas Indonesia), Dinno Ardiansyah (Universitas Trisakti) dan Fatur (Universitas Gadjah Mada).
Perdebatan tersebut terjadi saat acara 'Indonesia Lawyers Club' pada Selasa (24/9/2019) malam.
Mulanya, Yasonna menegaskan bahwa pemerintah sudah ikhlas untuk menunda Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).
Namun, Yasonna mengatakan jika masih terjadi lagi terdapat perdebatan, ia menduga ada motif lain di balik gelombang protes menolak RKUHP.
"Jadi saya kira Bang Karni tidak banyak-banyak saya mau menyampaikan atas nama pemerintah kita sudah mengambil keputusan dengan senang hati dengan legowo."
"Kalau masih ada upaya untuk mengatakan ini dengan suatu gerakan, i question the motif, i question the motif (saya mempertanyakan motif)," ujar Yasonna dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (25/9/2019).
Kemudian, Yasonna membeberkan cara jika ada pihak yang akan menolak RKUHP.
"Tadi Pak Imam Putrasidin misalnya dengan Revisi Undang Undang KPK, kita ini kan negara beradab, berhukum ada mekanisme konstitusional kok," ujarnya.
Namun ia menduga bahwa gerakan massa ada yang menunggangi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.