PKS Sebut Tindakan Represif Kepolisian Bisa Memperluas Unjuk Rasa
Bukan hanya kepada pengunjuk rasa, namun juga kepada sejumlah wartawan yang meliput di lapangan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Demonstrasi 24 September
Demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh pada Selasa (24/9/2019).
Kericuhan membuat suasana menjadi tidak kondusif sejak sore hari.
Dilansir Kompas.com, kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR RI.
Polisi yang bersiaga di dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk menghalau mereka.
Baca: 6 Fakta Demo Mahasiswa di Makassar: Berakhir Ricuh hingga Dugaan Penganiayaan 3 Jurnalis oleh Polisi
Baca: VIRAL Mahasiswa Purwokerto Ikut Demo Tolak RUU KUHP dan KPK Naik BMW Sambil Buka Sunroof
Setidaknya ada dua mobil water canon yang dikerahkan aparat kepolisian untuk menghalau mahasiswa yang berusaha menerobos masuk.
Keriuhan pun pecah dan mahasiswa melawan.
Mereka melempar polisi dengan botol, bambu, dan bebatuan.
Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa.
Kerumunan mahasiswa mulai terpencar.
Sebagian besar mahasiswa memilih menjauh dari pusat ricuh.
Mahasiswa terpencar melarikan diri ke sejumlah titik.
Tembakan gas air mata dan semprotan air dari water cannon akhirnya memukul mundur para mahasiswa.
Area depan Gedung DPR RI seketika bersih dari kerumunan para mahasiswa.