Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Kembali Ingatkan Polri Agar Tidak Represif saat Mengamankan Demonstrasi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan Kapolri agar jajarannya tidak represif saat mengamankan aksi demonstrasi.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
zoom-in Jokowi Kembali Ingatkan Polri Agar Tidak Represif saat Mengamankan Demonstrasi
HO via Kompas.com
Kedatangan jenazah korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari , Randy disambut isak tangis keluarganya di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi.(Hand Out) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi kembali mengingatkan Kapolri agar jajarannya tidak represif saat mengamankan aksi demonstrasi.

Hal ini ditegaskan Jokowi, menyusul peristiwa meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Randy (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19).

Presiden Jokowi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yakni Randy (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19)
Presiden Jokowi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yakni Randy (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19) (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Keduanya meninggal usai mengikuti aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berakhir ricuh pada Kamis (26/9/2019) kemarin.

"Sudah sejak awal dan sampai kemarin saya ulangi lagi pada Kapolri, agar jajarannya tidak bertindak represif," ucap Jokowi usai salat Jumat di Komplek Istana Negara, Jumat (27/9/2019).

Tidak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian ‎untuk melakukan investigasi lebih lanjut pada jajarannya.

"Saya perintahkan untuk investigasi dan memeriksa seluruh jajarannya. Karena yang disampaikan Kapolri kepada saya, tidak ada perintah apapun dalam rangka demonstrasi, membawa senjata," tambah Jokowi.

Tanggung Jawab

Berita Rekomendasi

Keluarga besar korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Randy, meminta bentuk tanggung jawab petinggi Polri yang menyebabkan mahasiswa tewas karena diduga luka tembak.

“Kami dari pihak keluarga menginginkan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam hal ini. Jadi bagaimana bentuk tanggung jawabnya, entah seperti apa, kita butuhkan tanggung jawab” kata keluarga korban Randy, Rasmin, Jumat (27/9/2019).

Keluarga korban sangat menyayangkan terjadinya peristiwa sampai menyebabkan Randy tewas karena luka tembak.

 “Kita dari keluarga besar, mengutuk keras tindak ini, kalau itu benar terjadi (penembakan). Hanya kan informasi belum pasti juga, memang anak ini kebanggan kami,” ujarnya.

Baca: Satu Lagi Mahasiswa Kendari Meninggal Akibat Benturan di Kepala Saat Berunjuk Rasa di Gedung DPRD

Baca: Buka Rapat Paripurna MPR, Zulhas Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Mahasiswa di Kendari

Randy merupakan anak pertama dan putra satu-satunya dari La Sali dan Wa Nasrifa.

Korban dikenal anak yang baik dan ramah kepada siapa saja.

Randy juga aktif dalam kegiatan kampus dan juga tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah dan belum lama terpilih sebagai Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Lakarinta.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas