Jokowi Ucapkan Belasungkawa atas Tewasnya Dua Mahasiswa yang Demo di DPRD Sultra
Jokowi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yakni Randy (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19)
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Namun nahas, nyawa Randi tidak tertolong.
Danrem 143 Haluoleo Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto yang berada di RS Ismoyo membenarkan jika mahasiswa itu meninggal saat aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sultra.
Namun demikian, Danrem belum dapat memastikan penyebab kematian korban apakah akibat luka tembakan atau luka benda tajam.
"Iya, memang ada luka di dadanya. Kami periksa kedalaman dua jari, tapi belum temukan benda apa di dalamnya ," kata Danrem.
Tanggapan Polri
Sementara saat dihubungi Tribunnews.com melalui aplikasi pesan WhatsApp, Karo Penmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan terlebih dulu mendalami penyebab tewasnya Randi.
“Kita akan dalami dan selidiki, apakah betul mahasiswa tersebut luka tembak," kata Dedi.
Dedi melanjutkan, saat ini korban sedang diautopsi di rumah sakit.
Melalui autopsi itu, akan diketahui penyebab utama meninggalnya Randi.
Menurut Dedi, dalam penanganan untuk rasa, polisi tidak dibekali dengan senjata api maupun peluru tajam.
"Kebijakan Polri dalam mengawal dan mengamankan aksi unras (unjuk rasa) personel Polri tidak dibekali senjata api maupun peluru tajam. Hanya water canon, gas airmata dan tameng sebagai pelindung diri untuk menghadapi para perusuh," kata dia.
Kakak Korban Histeris
Di RS Ismoyo Kendari, kakak korban saat tiba di UGD menangis histeris saat mengetahui adiknya meninggal dunia.
Bahkan, ia sempat pingsan dan tidak bisa berdiri lagi, dan beberapa orang kerabatnya menggandeng kakak dari almarhum Randi.