Demo Tolak RKUHP Kembali Digelar, Kata Jokowi hingga DPR Sepakat Tunda RKUHP
Demo mahasiswa yang menolak RKUHP kembali digelar pada Senin (30/9/2019) hari ini di depan Gedung DPR RI.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Miftah
Demo mahasiswa yang menolak RKUHP kembali digelar pada Senin (30/9/2019) hari ini di depan Gedung DPR RI.
TRIBUNNEWS.COM - Demo mahasiswa untuk menolak RKUHP dan revisi UU KPK kembali digelar pada Senin (30/9/2019) hari ini.
Akan tetapi, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan turun ke jalan mulai besok Selasa (1/10/2019).
Untuk diketahui, pada tanggal 1 Oktober 2019 merupakan hari pelantikan anggota DPR RI yang baru terpilih untuk periode 2019-2024.
Baca: Dapat Laporan Daftar 119 SMK yang Ikut Demo, KPAI Minta Orangtua Langsung Jemput Anak saat Pulang
Baca: Demo Tolak RKUHP dan Revisi UU KPK di DPR Memanas, Massa Aksi Berusaha Rusak Kawat Pembatas
"BEM SI turun tanggal 1 Oktober 2019," ujar Koordinator Media BEM SI dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI (STEI SEBI) Ghoziy Basir Amirulloh kepada Tribunnews.com, Minggu (29/9/2019).
Senada dengan Ghoziy, Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Muhamad Abdul Basit mengatakan, BEM SI saat ini masih berpegangan dengan pernyataan dari Ketua DPR Bambang Soesatyo dimana tidak akan adanya pengesahan RUU hingga pelantikan anggota DPR periode selanjutnya.
"Melihat dengan kondisi saat ini, di mana masih ada kawan-kawan kita mahasiswa yang masih ditahan dan dirawat di rumah sakit, jadi kita fokus untuk mengadvokasi dan mendampingi kawan-kawan tersebut," kata Basit.
Namun, ada seruan di media sosial yang menyebutkan jika mahasiswa akan turun ke jalan pada Senin (30/9/2019) hari ini.
Baca: Demonstran Tolak RKUHP dan Revisi UU KPK Padati Jalan Gatot Subroto di Depan JCC
Baca: Puluhan Pelajar di Depok Diamankan Polisi Karena Hendak Ikut Demo di DPR
Karena itu ditegaskan Basit jika pihaknya tidak melakukan aksi pada hari ini.
Hal tersebut dikarenakan jika aksi dilakukan dalam waktu dekat ini, bukan narasi atau substansi yang disuarakan, namun sentimen dan aksi membalas.
Kata Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada mahasiswa yang kembali berunjuk rasa, untuk menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
"Yang paling penting jangan rusuh, jangan anarkis, sehingga mnimbulkan kerugian. Jangan sampai ada yang merusak fasilitas-fasilitas umum, yang paling penting itu," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/9/2019).
Jokowi memastikan pemerintah sangat mendengar aspirasi yang disampaikan mahasiswa, di antaranya menolak RKUHP dan UU KPK hasil revisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.