Korban Selamat Kerusuhan di Wamena: Zal Saksikan Anak, Istri dan Keponakan Dianiaya Hingga Meninggal
Zal yang menjadi korban menyaksikan istri dan anaknya dianiaya hingga meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Barat (Sumbar) menyambangi rumah duka korban tragedi kemanusiaan di Wamena Papua, di Sungai Rampan, Koto Nan Tigo IV Koto Hilie, Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Bapak Zal (35) merupakan korban yang selamat dari tragedi kemanusian di Wamena-Papua ini, namun istri dan anak beliau tidak dapat selamat," kata Branch Manager ACT Sumbar, Zeng Wellf saat dikonfirmasi ulang, Senin (30/9/2019).
Baca: TNI Klaim Sudah Evakuasi 3000 Orang Pasca Insiden Rusuh di Wamena
Zeng Wellf mengatakan, dari keterangan Zal (35) yang turut menjadi korban menyampaikan awal mula terjadinya tragedi kemanusiaan tersebut.
"Bapak Zal bercerita waktu itu melihat orang berkerumunan beramai-ramai mendatangi kios-kios, termasuk ke kios mereka. Mereka dikepung di dalam rumah yang ada di belakang kios, jumlahnya sekitar 30-an," ungkap Zeng Wellf mengulang kembali peristiwa yang diceritakan Zal.
Baca: Pengakuan Pemilik Kulit Harimau yang Diamankan Polres Aceh Utara
"Mereka sudah pasrah untuk mati semua. Ada keponakan yang bernama Yoga menahan pintu. Namun kerumunan di luar memaksa untuk membuka pintu. Mereka dilempari dan ditembaki dengan panah," ujarnya.
Zal yang menjadi korban menyaksikan istri dan anaknya dianiaya hingga meninggal dunia.
Sedangkan, Yoga keponakannya yang berusaha menghalangi massa juga dihabisi di hadapannya secara langsung.
Baca: Alasan Kenapa Kita Seharusnya Pakai Istilah ‘G30S’, Bukan ‘G30S/PKI’
Mendengar cerita tragedi kemanusiaan tersebut, Zeng Wellf mengungkapkan di Jayapura Papua, Tim ACT sudah berada untuk memberikan bantuan pada korban bencana.
"InsyaAllah kami akan terus berkomitmen untuk membantu keluarga korban yang menjadi tragedi kemanusiaan di Wamena-Papua.
Saat ini tim ACT juga sudah berada di Posko Kemanusiaan Jayapura, Papua.
"Di sana kami telah membuka layanan kesehatan dan memberikan bantuan logistik untuk para pengungsi tentunya. Kami akan terus mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan dari para pengungsi termasuk mencoba memfasilitasi yang ingin balik ke kampung halamannya," tutur Zeng.
Evakuasi 3.000 Warga
Sementara itu Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya telah mengevakuasi sekitar 3.000 orang dari Wamena di Provinsi Papua pasca insiden serangan ke warga pendatang di Kota Wamena, Papua, yang berujung meninggalnya puluhan orang, pekan lalu.