Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mobil Komando BEM SI Mundur, Mahasiswa Masih Pilih Bertahan

Sampai berjumpa pulang. Buat apa rusuh, buat apa rusuh, rusuh itu tak ada gunananya," nyanyi orator di atas mobil komando.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Mobil Komando BEM SI Mundur, Mahasiswa Masih Pilih Bertahan
TRIBUNNEWS.COM/IGMAN IBRAHIM
Mobil Komando BEM SI Mundur Sembari Ajak Mahasiswa Untuk Tidak Rusuh Dengan Mengganti Lirik Lagu Sayonara 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sebagian massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berangsur membubarkan diri dari aksi unjuk rasa di sekitar kawasan gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (1/10/219). Mobil komando di pusat massa aksi yang berada di bawah fly over Benhil sejak pukul 16.00 WIB terlihat mundur perlahan.

Pantauan Tribunnews, mereka mundur dari pusat aksi massa sembari menyanyikan lagu 'Sayornara'. Di atas pusat komando, peserta tersebut meminta peserta aksi kembali memungut sampah akibat demonstrasi massa.

"Sampah sampahnya diambil," kata salah satu orator sembari meninggalkan tempat aksi massa.

Baca: Pernah Roasting Fadli Zon, Kiky Saputri Kini Skakmat Roy Suryo, Eks Menpora Ngakak Dengar Sindiran

Mereka juga menggantikan lirik lagu 'Sayonara' dengan ajakan untuk peserta aksi tidak melakukan aksi rusuh pada aksinya pada hari ini.

Nyanyian itu pun terdengar sampai peserta aksi meninggalkan pusat demonstrasi.
"Sayonara.. Sayonara.. Sampai berjumpa pulang. Buat apa rusuh, buat apa rusuh, rusuh itu tak ada gunananya," nyanyi orator di atas mobil komando.

Tak jauh setelah BEM SI mundur dari lokasi aksi, HIMA Persis Tasikmalaya yang beralmamater khas warna merah ikut mundur dari aksi massa. Namun tepat di lokasi demo, masih banyak mahasiswa yang masih memilih bertahan untuk menyuarakan aspirasi.

Baca: Wajah Baru Calon Pimpinan DPR 2019-2024: Puan Maharani hingga Rachmat Gobel

Hingga berita ini diturunkan, jalannya demonstrasi masih berlangsung kondusif. Demonstran masih meneriakkan penolakannya terhadap UU KPK hasil revisi. Selain itu, mereka juga menolak RKUHP yang dianggap kontroversial. Untuk UU KPK, mereka menagih janji presiden Jokowi yang ingin mengeluarkan Perpu.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas